Guangzhou (ANTARA News) - Bertanding dengan tangan terluka dan berdarah-darah, Oka Sulaksana gagal mempersembahkan medali emas Asian Games XVI/2010 cabang layar di Goangdong Water Sport Center Shangwei, Guangzhou, Sabtu.

Atlet layar Indonesia asal Bali itu harus puas dengan medali perunggu setelah gagal mempertahankan pointnya pada race ke-12 yakni dengan total point 27 dan point bersih 23.

Sedangkan medali emas mistral race itu diraih atlet Hongkong Chang King Yin dengan nilai bersih 19. Sedangkan perunggu diraih atlet tuan rumah China, Yao Fan dengan nilai 26.

"Luka di tangan saya membesar dan berdarah-darah saat menyelesaikan tiga race terakhir pada Sabtu ini, hasilnya melorot. Padahal hingga race ke-9 saya masih memimpin. Nyerinya bukan main kena air laut," kata Oka Sulaksana yang didampingi manajer tim Eddy Sulistianto.

Oka mengaku kecewa dengan kondisi yang dihadapinya, pada saat ia bisa mengibarkan Bendera Merah Putih di podium layar di kota pantai Shangwei itu.

Perolehan angka Oka Sulansana anjlok pada tiga race terakhir karena lukanya berdarah-darah dan berlomba dengan menahan nyeri di tengah laut. Akibat luka pada bagian tangan kananya itu, ia tidak bisa tampil maksimal.

"Tuhan belum menghendaki kami bisa meraih emas di sini, medali perak yang diraih Oka sudak maksimal dengan kondisi luka-luka yang dialami Oka. Kita tidak bisa mengobati Oka di tengah laut kecuali dengan betadine yang kemudian luntur oleh air. Ini sudah maksimal," kata Eddy Sulistianto.

Seusai pertandingan terakhir, Oka kecewa berat. Namun ia mendapat dukungan dari seluruh official tim agar atletnya tidak down dan tetap mempersiapkan diri untuk event lainnya.

Oka sendiri pemegang medali perunggu nomor sama Asian Games XV/ 2006 di Doha. Hasil medali perunggu merupakan peningkatan raihannya, meski di atas kertas seharusnya Oka bisa mempersembahkan medali emas bila faktor non teknis tidak menghadangnya di akhir lomba.

Sepanjang empar hari bertanding, Oka Sulaksana selalu memimpin dengan tiga angka di atas pesaingnya Chan King Yin. Point yang cukup signifikan dan bisa aman bila Oka tidak mengalami luka di tangan kananya itu.

"Kami tetap puas dengan hasil maksimal yang diraih, dan saya yakin Oka adalah yang terbaik di nomor ini," kata Eddy.

Sementara itu peraih medali emas minstral putra, Chan King Yin mengakui persaingan cukup ketat dan ia sudah berusaha menerapkan taktik untuk mengatasi kondisi yang berbeda-beda di Pantai Shangwei itu.

Ia mengakui pada race-race awal tampil kurang baik, namun berikutnya terus membaik. Ia mengambil kesempatan terakhirnya di hari terakhir dan menghasilkan medali emas.

Selama sepekan kami bermain di bawah tekanan yang cukup berat untuk mengatasi berbagai kondisi , saya pikir Indonesia (Oka Sulaksana) dan China (Yao Fuwen) merasakan hal sama dengan saya," kata Chan King Yin.

(ANTS/026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010