Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional (IMF) "siap bergabung" dalam paket bantuan finansial untuk Irlandia dengan pinjaman multi miliaran euro, kata direktur pelaksana IMF, Dominique Strauss-Kahn.

Pimpinan IMF itu mengeluarkan sebuah pernyataan di Washington sesaat setelah Perdana Menteri Irlandia Brian Qowen mengatakan bahwa Uni Eropa telah sepakat dengan permintaan Irlandia untuk dana talangan (bailout) senilai multi miliaran euro di tengah kekhawatiran negara yang dilanda krisis utang itu dapat menyebarkan pengaruh buruk melemahnya ekonomi-ekonomi zona euro.

Strauss-Kahn menyambut baik perjanjian tersebut dan mengatakan IMF juga akan menyediakan bantuan.

"Pada permintaan para otoritas Irlandia, IMF telah siap untuk bergabung dalam upaya ini, termasuk pinjaman multi-year," katanya.

Ia menimpali, "Tim IMD saat ini berada di Irlandia untuk pembicaraan tehnis, dan kini akan memulai mengadakan diskusi mengenai program ekonomi dengan otoritas Irlandia, Komisi Eropa dan juga Bank Central Eropa."

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB), Minggu malam mengatakan, permintaan pemerintah Irlandia untuk "bailout" (dana talangan) internasional "menjamin" membantu stabilitas keuangan di Uni Eropa dan zona euro.

Dewan gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) "menyambut baik permintaan Pemerintah Irlandia untuk bantuan keuangan dari Dana Moneter Internasional (IMF), Uni Eropa dan Negara-negara anggota kawasan euro," kata bank dalam sebuah pernyataan singkat.

ECB mengatakan setuju dengan Komisi Eropa, ekonomi Uni Eropa dan para menteri keuangan dan Eurogroup bahwa "menyediakan bantuan untuk Irlandia diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan di Uni Eropa dan di kawasan euro," katanya.

"Dukungan keuangan Uni Eropa dan kawasan euro, bersama-sama dengan IMF, akan diberikan di bawah persyaratan kebijakan yang kuat, atas dasar sebuah program negosiasi dengan otoritas Irlandia oleh Komisi dan IMF, dalam berhubungan dengan ECB," katanya.

Permintaan Dublin untuk bantuan tersebut telah disetujui oleh menteri keuangan Uni Eropa selama konferensi darurat pada Minggu malam.

Sumber-sumber diplomatik di Brussels meletakkan angka di antara 80-90 miliar euro (110 miliar hingga 123 miliar dolar AS).
(Uu.S004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010