Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Inggris punya cara baru yang sedang dipertimbangkan untuk memangkas angka penjualan rokok. Mereka berencana mengharuskan penjualan rokok dalam bentuk kemasan polos sehingga tak menarik dilihat.

Menteri Kesehatan Andrew Lansley punya pemikiran melarang 'desain mewah' yang menurut dia membuat merokok selama ini jadi sesuatu yang menarik.

Lansley juga berpendapat bahwa berbagai rokok yang dijual dalam kemasan warna putih memberikan 'citra sehat' palsu.

Sementara itu juru bicara Departemen Kesehatan Inggris mengatakan kemasan warna-warni adalah usaha dari industri tembakau dalam merekrut perokok baru.

Saat ini pemerintah Inggris telah meminta pengecer tak menampilkan kemasan rokok. Tapi, menteri kesehatan ingin lebih dari itu, dia ingin agar rokok dijual hanya dalam kemasan polos. Langkah-langkah tersebut bertujuan membuat kaum muda tak terpukau dengan kemasan rokok.

Menteri Lansley berharap perubahan penampilan kemasan rokok itu akan bisa mencegah anak-anak dari merokok sekaligus mendukung orang yang sedang berusaha untuk berhenti merokok.Bungkus polos hanya akan menampilkan informasi dasar serta gambar peringatan kesehatan.

"Kita harus mencoba pendekatan baru dan mengambil keputusan demi masyarakat.Itu sebabnya saya ingin gagasan kemasan polos itu terwujud. Terdapat bukti kuat bahwa kemasan punya andil dalam merekrut perokok, jadi, masuk akal jika kemasan diharuskan untuk kurang menarik."

"Sangat tak benar jika anak-anak jadi tertarik untuk merokok gara-gara desain mewah pada bungkus. Anak-anak harus dilindungi dari awal," kata Lansley.

"Tingkat kesehatan yang buruk dan kematian akibat merokok masih sangat tinggi. Biaya perawatan yang ditanggung negara sangat besar. Dana itu bisa digunakan untuk pendidikan dan pengobatan kanker," katanya lagi.

LSM Smoking and Health di Inggris menantang Lansley untuk menetapkan tanggal bagi pemberlakuan peraturan tersebut. LSM tersebut menilai bahwa kemasan mewah pada rokok adalah "silent salesman".

Australia telah menetapkan rokok harus dijual dalam kemasan polos mulai Juli 2012. Langkah itu ditentang industri tembakau.
(A038/A038/BRT)

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010