Jakarta (ANTARA) - Emiten batu bara PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mencatatkan kinerja positif sepanjang paruh pertama tahun ini dengan penjualan sebesar Rp181 miliar atau lebih dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama SMMT Roza Permana Putra mengatakan penjualan hingga Juni sudah melebihi 750 ribu ton, naik lebih dari 30 persen dibandingkan tahun lalu dan masih akan terus ditingkatkan.
 
"Komposisi penjualan domestik juga meningkat melebihi ekspor tahun ini. Bahkan sejak akhir tahun lalu, SMMT khususnya tambang di Sumatera mulai penetrasi ke pasar end-user, terutama PLTU dan pabrik-pabrik semen," kata Roza dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
 
Secara bottom line, SMMT juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp46 miliar dari sebelumnya mencatatkan kerugian di semester I 2020.
 
Roza menambah bahwa kinerja perseroan tahun lalu terdampak pandemi mengingat harga komoditas sempat turun tajam hingga kuartal ketiga 2020.
 
"Melihat keterbatasan suplai batu bara domestik dan tren kenaikan harga batu bara yang ada saat ini, perseroan akan terus menggenjot produksinya, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan dan tetap menjaga efisiensi biaya," ujarnya.
 
Lebih lanjut Roza berharap perseroannya bisa meningkatkan volume produksi hingga mendekati 2 juta ton.
 
Dia optimistis perusahaannya akan membukukan hasil yang lebih baik hingga penghujung tahun ini dengan meningkatkan produksi melalui perencanaan tambang yang optimal, peningkatan jumlah armada angkut, serta peningkatan produktivitas cycle time.

"Dari sisi pemasaran, kami akan mengoptimalkan harga jual dengan memandu harga batu bara acuan (HBA) dan pasar spot, serta memperluas pasar ke pengguna akhir terkhusus di pasar domestik," tutup Roza.

Baca juga: PLN fokus beli batu bara pemilik tambang dan kontrak jangka panjang

Baca juga: Tiga BUMN bersinergi amankan pasokan batu bara untuk ketahanan listrik

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021