Lombok Timur (ANTARA News) - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), Amin Abdullah, mengeluhkan minimnya anggaran untuk konservasi terumbu karang yang diberikan pemerintah daerah setiap tahunya.

"Sementara pada sisi lain, pemerintah tidak cepat mengatasi masalah terumbu karang yang mengalami kerusakan di wilayah perairan Lombok Timur," katanya di Selong, Minggu.

Ia menyebutkan, karena kurangnya penanganan, telah membuat kondisi terumbu karang semakin mengalami kerusakan. Ini antara lain disebabkan oleh banyaknya warga masyarakat yang melakukan pengeboman ikan.

"Apa yang bisa dilakukan dengan anggaran yang kecil untuk mengembalikan kondisi terumbu karang agar menjadi lebih baik," ujar Amin Abdullah.

Ia menegaskan, seharusnya pemerintah daerah memberikan perhatian yang lebih terhadap kondisi terumbu karang di Lotim yang sudah dalam taraf mengkhawatirkan itu.

Dengan menganggarkan dana yang memadai, ia menyatakan,nantinya tentu akan dapat dilakukan konservasi terhadap terumbu karang yang rusak tersebut. Selain itu dapat dikembangkan terumbu karang buatan, meskipun membutuhkan waktu yang lama.

Selain itu, ia mengemukakan, juga dapat dilakukan penyadaran kepada masyarakat tentang betapa pentingya menjaga kondisi terumbu karang yang ada, katanya.

Warga perlu ditekankan untuk tidak merusak terumbu karang dengan melakukan penangkapan ikan secara sembarangan menggunakan bom.

"Itu masih terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap keberadaan nelayan di Lotim, sehingga para nelayan setiap hari melakukan pengeboman di kawasan terumbu karang, di mana ikan banyak bersembunyi," katanya.

Sementara kalaupun pemerintah daerah mampu mencarikan pekerjaan lain kepada masyarakat yang melakukan perusakan terumbu karang tersebut, bukan jalan alternatif untuk menyelesaikan persoalan ada.

"Yang diinginkan oleh para nelayan kita, yakni bagaimana caranya untuk meningkatkan prekonomian masyarakat setiap hari, untuk keberlangsungan hidup keluarganya," ujarnya menambahkan.

Anggota DPRD Lotim, Deang M Ihsan, juga mengemukakan bahwa beberapa tahun terakhir anggaran untuk konservasi terumbu karang yang rusak sangat minim sekali, sehingga tidak ada yang bisa diperbuat.

Untuk itu, ia menyatakan, DPRD Lotim akan memperjuangkan masalah peningkatan anggaran tersebut dalam rangka mencegah dan mengantisifasi agar masyarakat tidak lagi melakukan aksi perusakan terhadap terumbu karang yang ada.

"Insya Allah tahun 2011 akan ada peningkatan jumlah anggaran untuk melakukan konservasi terumbu karang dari anggaran sebelumnya," ujarnya.
(T.ANT-230/P004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010