Anyer (ANTARA News) - Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) menjadi daya tarik tersendiri bagi warga asing yang hendak berkunjung ke Indonesia dan menginap di sejumlah hotel serta resort di sepanjang kawasan Pantai Anyer.

"Banyak tamu yang datang dan berasal dari luar negeri seperti Belanda, menanyakan dan ingin berkunjung melihat secara langsung letusan Gunung Anak Krakatau," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, Handomo, Minggu.

Minat wisatawan asing tersebut terang Handomo yang juga menjabat sebagai General Manager (GM) Hotel and Resort Pisita ini, berbanding terbalik dengan wisatawan dari lokal.

"Kalau wisatawan dalam negeri, malah sebaliknya, mereka menanyakan apakah letusan gunung itu berbahaya, dan apakah pihak hotel dapat menjamin keselamatan atau tidak jika berlibur di Anyer," katanya menambahkan.

Ketertarikan wisatawan asing terhadap kegempaan dan aktivitas GAK katanya, dikarenakan pengetahuan dan pemahamannya akan kegempaan gunung tersebut.

"Mereka, tamu wisatawan dari luar negeri, mengerti dengan kondisi GAK yang berstatus level II atau `waspada`, dan mereka paham juga berapa radius jarak aman bagi mereka untuk melihat secara langsung aktivitas Gunung Anak Krakatau," ujarnya.

Pada minggu lalu terang Handomo, kunjungan wisatawan asing dari sejumlah Eropa sangat banyak di Anyer. "Bahkan beberapa waktu lalu ratusan wisatawan dari Eropa meluncur dan melihat secara langsung aktivitas GAK dari radius aman," kata dia.

Sejumlah tamu asing itu masih menurut dia, sepulangnya dari wisata Kralatau mengaku sangat puas, dan mereka berjanji akan datang lagi untuk melihat secara langsung kegempaan GAK.

"Aktivitas GAK yang sering batuk-batuk ini disukai dan ditunggu-tunggu oleh wisatawan, makanya kami selalu menjual Gunung Anak Krakatau ke wisatawan, sebagai daya tarik mereka agar datang," katanya menambahkan.
(T.ANT-152/P004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010