Kulon Progo (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mengatakan bahwa saat ini pemanasan global bukan sekadar isu, tapi sudah menjadi kenyataan karena karusakan lingkungan yang makin parah.

"Akibat kerusakan lingkungan yang parah menyebabkan terjadinya pemanasan global dan pergantian musim yang menyimpang," kata Sultan HB X dalam acara memperingati Hari Menanam Pohon Tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di Dusun Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Selasa,

Menurut dia, saat ini kondisi cuaca panas, terik matahari sangat menyengat, dan angin semilir susah dirasakan lagi karena disebabkan kondisi hutan yang menjadi gersang.

Kerusakan lingkungan global disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kerusakan lingkungan disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang menyebabkan efek rumah kaca, dan adanya perubahan iklim karena terjadi akibat perubahan dinamis perputaran bumi dan alam, katanya.

Sementara itu Bupati Kulon Progo, Toyo S. Dipo, mengatakan bahwa penanaman pohon Trembesi dalam rangkaian peringatan Hari Menanam Pohon mengandung pesan moral mengajak semua warga untuk mengubah pola pikir dari kebiasaan menebang pohon menjadi cinta menanam dan memelihara pohon.

Fenomena pemanasan global dan perubahan iklim merupakan tantangan bagi semua pihak untuk bertindak sesuai profesi dan proporsinya untuk menggiatkan penanaman satu miliar pohon.

"Salah satu yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek pemanasan global dan perubahan iklim adalah memperbanyak pohon dan tanaman. Langkah kongkret yang bisa kita lakukan adalah menanam pohon, kalau bisa menanam pohon, merawatnya, kalau tidak bisa merawat, jangan merusaknya," katanya.

Bupati mengatakan, Kabupaten Kulon Progo telah mencanangkan penanaman satu juta pohon setip tahunnya yang dimulai sejak 2009.

"Hal tersebut merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bersama masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Program satu juta pohon dilaksanakan tersebar di 12 kecamatan, termasuk Waduk Sermo guna menunjang pariwisata," katanya.
(U.ANT-159/H008/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010