Wartawan ANTARA melaporkan, pertemuan antara kedua tokoh nasional itu berlangsung sekitar 20 menit dalam persiapan menghadiri pertemuan CAPDI yang berlangsung selama dua hari di Ibu Kota Kamboja, Phom Penh.
Di acara CAPDI tersebut, Megawati hadir sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan sementara Jusuf Kalla hadir sebagai mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang sekaligus Ketua CAPDI.
Dalam pertemuan tersebut, Jusuf Kalla menanyakan keadaan mantan Presiden Megawati. Pembicaraan antara keduanya berlangsung sangat santai sambil berjalan menuju ruangan. Megawati terlihat banyak tersenyum ketika berbincang.
Turut mendampingi Jusuf Kalla antara lain Wakil Ketua DPP Partai Golkar Theo L Sambuaga, serta sejumlah tokoh Golkar seperti Yasril Ananta Baharudin, Sumarsono, serta Egy Masadiah.
Dalam pertemuan CAPDI tersebut, Jusuf Kalla secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua CAPDI.
CAPDI yang sebelumnya bernama Centrist Democrats International (CDI) merupakan organisasi yang beranggotakan partai politik Asia Pasific.
Namun dalam perkembangannya CAPDI menjadi besar keanggotaannya, tidak hanya terbatas dari parpol tetapi juga para tokoh masyarakat, akademisi maupun mantan petinggi negara.
Dengan demikian, Jusuf Kalla akan menjabat sebagai Ketua CAPDI untuk periode kedua.
Dalam pertemuan tersebut juga disepakati adanya Ketua Kehormatan yang dijabat oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan mantan Presiden Philipina Fidel Ramos.
Selain itu, terpilih sebagai wakilnya adalah Wakil Perdana Menteri Kamboja Sok An dan Sekretaris Jenderal Mushiaid Hussain Sayed dari Pakistan.
Dalam pertemuan CAPDI kali ini juga dilakukan penandatanganan "Phom Penh Accord" yang dilakukan para pimpinan dengan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Delegasi dari Indonesia dalam pertemuan itu diikuti oleh tiga partai yakni Partai Golkar, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat.
Dalam pertemuan dua hari tersebut juga disepakati bahwa pertemuan CADPI tahun 2011 akan dilaksanakan di Indonesia yakni di Makassar, Sulawesi Selatan.(*)
(T.J004/A041)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
