Jakarta (ANTARA News) - Pakar hukum Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala, SH, Phd, menyatakan, melihat perkembangan terakhir, terkesan Satgas Anti Mafia Kasus bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipilih jadi "tumbal" terkait aksi pelesiran gembong mafia pajak, Gayus Tambunan.

"Memang menarik sekali mencermati perkembangan aneh sekarang, di mana Satgas Anti Mafia Kasus (SAMK) kini justru dipojokkan dan Presiden diminta membubarkannya," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Artinya, demikian Adrianus Meliala, SAMK dipilih untuk dijadikan tumbal setelah semua pihak mengklaim diri bersih terkait kasus si mafia pajak Gayus Tambunan pergi ke Bali.

"Satgas menjadi tumbal yang cocok, karena landasan hukumnya lemah dan cara bekerjanya pun diopinikan sebagai lambat dan cenderung politis," katanya.

Terakhir, menurutnya, Satgas pun diperkirakan telah mulai "mengusik" kepentingan satu atau lebih pihak praktisi hukum, atau bahkan memasuki wilayah pro-yustisia.

"Akibatnya, ini menimbulkan ketidaksenangan para pihak tertentu," ungkapnya.

Bagi Adrianus Meliala, Presiden Yudhoyono justru perlu melihat ini sebagai indikasi positif.

"Bahwa Satgas telah mulai berkinerja dan (Presiden) mesti terus memperkuat Satgas," tandasnya.

Jadi, demikian Adrianus Meliala, jangan bikin tindakan sebaliknya (membubarkan atau memperlemah Satgas). (M036/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010