Jakarta (ANTARA News) - Ribuan buruh dari sejumlah pabrik di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung di Jalan Cakung Cilincing, Jakarta Utara, Jumat mogok kerja menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta.

Dalam aksinya, mereka men-sweeping para buruh lain yang tetap bekerja dan mengajaknya ikut mogok. Mereka menuntut UMP DKI Jakarta dinaikan sesuai dengan angka Kebutuhan Hidup Layak (KLH) sebesar Rp 1.401.829.

Menurut Aan (34), karyawan Hansui, saat ditemui dilokasi mereka menggelar aksi, buruh bersatu untuk meminta kenaikan UMP Jakarta yang sekarang sebesar Rp 1.118.009, dibawah UMP wilayah penyangga seperti Bekasi, Bogor, dan Tangerang.

Ketika men-sweeping buruh lain, mereka sempat berdebat dengan petugas keamanan perusahaan yang masih mempekerjakan karyawannya. "Kami minta solidaritas buruh, agar UMP dinaikan," ujar Aan yang melakukan orasi di depan perusahaan garmen.

Para buruh antara lain dari kelompok seperti Seluruh Indonesia Listrik Elektronik dan Mesin (SPSI LEM), Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan beberapa serikat pekerja lainnya.

Mereka berkonvoi menggunakan sepeda motor. Para buruh menyatakan UMP DKI Jakarta lebih rendah dibanding Kota Bekasi, Jawa Barat, yang mencapai Rp 1.168.000, padahal upah buruh DKI menjadi barometer bagi penetapan UMP di seluruh Indonesia.

"Penetapan UMP DKI Jakarta 2010 sebesar Rp1.118.009 mengalami kenaikan 4,5 persen atau sekitar Rp48.000 dibanding UMP tahun 2008, padahal tuntutannya meningkat sebesar delapan persen," ujar Aan.

Seharusnya, kata Aan, Gubernur harus merevisi Surat Keputusan tentang Penetapan UMP 2010 agar sesuai KHL di DKI Jakarta.

Para buruh kemudian tiba di depan kantor Gubernur dengan menggunakan angkutan motor, mikrolet dan kopaja. Aksi konvoi mereka sempat sempat memacetkan arus lalu lintas di ruas Jalan Medan Merdeka Selatan.

Sementara itu, sejumlah aparat dari Polsek Cilincing dibantu dari Polres Jakarta Utara, mengawal aksi mogok buruh tersebut.

Kapolsek Cilincing Komisaris Polisi (Kompol) Tuhana mengatakan, aksi mogok buruh tersebut berjalan damai tanpa ada aksi brutal. "Memang di saat melakukan sweeping, kita himbau agar pengunjuk rasa tidak memaksakan kehendak mereka melalui aksi," ujar Kapolsek Cilincing.

(ANT-008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010