Jakarta (ANTARA) - Fredy Setiawan tak menyangka bulu tangkis akan menjadi karir olahraga yang mengantarnya pada prestasi dan membuat dia dikenal secara luas di Tanah Air.

Atlet kelahiran Surakarta, Jawa Tengah itu, punya impian masa kecil untuk menjadi pesepak bola. Namun karena kondisi salah satu kakinya yang lebih kecil, hal itu dinilai orang tuanya kurang cocok untuk diajak berlari dan menggiring bola.

Ia pun sempat menolak mentah-mentah ajakan orang tuanya untuk berlatih bulu tangkis. Namun melalui pendekatan persuasif, anak dari pasangan Wahrimin dan Supriyani ini pun luluh dan mau mengikuti saran kedua orang tuanya.

Saat masuk bangku SMA, Fredy telah aktif dalam dunia bulu tangkis dengan menjadi bagian dari Purnama Club di kota kelahirannya, serta giat melakoni berbagai kompetisi dan turnamen tingkat nasional.

Pada 2011, Fredy yang sudah menjadi bagian dari Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, mendulang prestasi gemilang di Asean Paragames di Solo 2011. Ketika itu, dirinya meraih medali emas partai tunggal dan ganda campuran.

Berlanjut di Asian Paragames Incheon, Korea 2014, Fredy juga menyumbang dua medali emas dan satu perak bagi Indonesia.

Kebolehan Fredy membuatnya dipercaya Pelatnas Parabadminton NPC Indonesia untuk mengisi empat sektor sekaligus, meski untuk Paralimpiade Tokyo 2020 ia hanya bermain di tunggal putra SL4.

Di sektor tersebut, Fredy kini menempati peringkat keempat dunia, menurut data dari Federasi Parabadminton Dunia (ParaBWF) di laman resminya.

Untuk sektor ganda putra SL3–SL4, Fredy menempati peringkat kedua berpasangan dengan Dwiyoko. Sementara di ganda putra SU5, Fredy yang berpasangan dengan Suryo Nugroho berada di peringkat enam.

Terakhir di ganda campuran SL3–SU5 bersama dengan Khalimatus Sadiyah, Fredy berada di peringkat keenam.

Baca juga: Fredy Setiawan raih perak setelah gagal taklukkan wakil India

Dalam perjalanan karirnya, Fredy tak pernah melupakan peran Tuhan dari setiap kesuksesan yang ia torehkan.

"Sadari bahwa Tuhan selalu ada bersama kita, jadilah manusia yang kuat untuk menghadapi rintangan dan melawan keterbatasan," kata Fredy, lewat keterangan resmi NPC Indonesia di laman resminya.

Semakin lama, kecintaan Fredy terhadap bulu tangkis semakin mendalam. Ia punya keinginan kuat bisa tampil di Paralimpiade, sebagaimana pebulu tangkis idolanya Taufik Hidayat yang pernah menyabet medali emas di Olimpiade Athena 2004.

Sejak keikutsertaannya di Asian Paragames Jakarta 2018 hingga meraih medali perak tunggal putra SL4, atlet dengan tinggi badan 165 cm ini selalu termotivasi untuk memupuk poin agar bisa lolos ke Paralimpiade Tokyo.

Kini usahanya pun membuahkan hasil, memastikan dirinya mewakili Merah Putih berlaga di ajang kontestasi terakbar di bidang olahraga bersama keenam rekannya dari Pelatnas Parabadminton Indonesia.

Baca juga: Seluruh atlet Indonesia tiba di Tokyo, siap tampil di Paralimpiade
Baca juga: Kondisi psikologis atlet faktor penting di Paralimpiade Tokyo

Data diri singkat
Nama lengkap: Fredy Setiawan
Tempat, tangga lahir: Solo, 29 November 1991

Catatan prestasi:
- 2x Medali emas, Asean Paragames Solo 2011

- 2x Medali emas, Asian Paragames Incheon, Korea 2014
- Medali Perak, Asian Paragames Incheon, Korea 2014

- Medali perak tunggal putra, Asian Paragames Jakarta 2018
- Medali emas beregu putra, Asian Paragames Jakarta 2018
- 2x Medali emas, Australian Parabadminton International 2018
- Medali emas, Thailand Parabadminton International 2018
- Medali perak, Thailand Parabadminton International 2018
- Medali emas, Irish Parabadminton International 2018
- Medali perak, Irish Parabadminton International 2018
- Medali perak, Dubai Parabadminton International 2018

- Medali perunggu, Kejuaraan Dunia BWF Basel, Swiss 2019
- 2x Medali perak, China Parabadminton International 2019
- Medali emas, China Parabadminton International 2019
- Medali emas, Canada Parabadminton International 2019
- 3x Medali emas, Dubai Parabadminton International 2019
- 2x Medali emas, Denmark Parabadminton International Tournament 2019
- Medali emas, Turkish Parabadminton International 2019

- Medali emas, Parabadminton International Brazil 2020

- 2x Medali emas, Dubai Parabadminton International 2021
- Medali perak, Dubai Parabadminton International 2021

Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Kehilangan tangan tak lepaskan impian Suryo
Baca juga: Profil atlet: Musibah tuntun Hary Susanto berprestasi di parabadminton
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Usia bukan kendala Ukun berprestasi

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021