Bogor (ANTARA News) - Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 2005-2010 Prof Dr Jimly Asshiddiqie menyatakan ICMI harus menjadi perekat semua partai meskipun ICMI bukan organisasi politik.

"Kader-kader ICMI berada di banyak partai," sambung Jimly dalam jumpa pers pada Muktamar V ICMI di Bogor, Senin malam.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan para aktivis dan tokoh ICMI di berbagai kekuatan bangsa menghadapi persaingan dengan dirinya sendiri.

Jimly mengisahkan ketika ICMI didirikan pada 7 Desember 1990, saat itu musuhnya jelas yakni politik peminggiran umat Islam dan ICMI mengambil peran sangat penting untuk memperbaiki kondisi itu.

Sedangkan kondisi saat ini sudah berubah sehingga perlu dicermati secara lebih jeli dan sebagai entitas cendekiawan, ICMI jangan terjebak pada kepentingan jangka pendek.

"Tugas intelektual memberi bimbingan moral dan mengajak berpikir dengan jangka panjang bagi masa depan bangsa," katanya.

Jimly mengemukakan, ada tiga hal yang perlu dilakukan ICMI, yakni mengambil peran sebagai dapur ide, wadah kaderisasi, dan aktif dalam program aksi.

"Banyak orang menyebut ICMI sebagai ikatan calon menteri Indonesia. Diharapkan tidak hanya untuk calon menteri tetapi yang lebih tinggi dari pada itu," katanya.

ICMI, katanya, harus bersinergi dengan seluruh kekuatan bangsa untuk membangun peradaban Indonesia madani dengan aktif memantapkan pimpinan egaliter, demokratis, transparan, berbudaya, bebas dan bertanggung jawab.(*)
ANT/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010