Yogyakarta (ANTARA News) - Gusti Bendoro Pangeran Haryo Prabukusumo mengaku tidak akan masuk ke partai politik pascapengunduran dirinya dari keanggotaan Partai Demokrat, sekaligus mundur sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Saya tidak akan masuk ke partai politik apapun, saat ini saya masih merasa terluka dengan apa yang menimpa saya, khususnya terkait dengan proses pembuatan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," kata Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo, Kamis.

Menurut dia, dirinya juga tidak akan bersedia masuk kembali ke Partai Demokrat, meskipun nanti akhirnya ada keputusan penetapan dalam pengisian gubernur dan wakil gubernur DIY.

"Meskipun ada kesepakatan apa pun nanti, saya tetap tidak akan masuk lagi ke Partai Demokrat, saya sudah telanjur sakit hati," ucapnya, menegaskan.

Ia mengemukakan, sikap politiknya sudah sangat jelas, yakni sejalan dengan amanah ayahanda Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

"Pengunduran diri ini harus saya lakukan untuk membela harkat dan martabat almarhum ayah saya (Sri Sultan HB IX) dan juga Paku Alam VIII, yang telah membawa DIY menjadi bagian dari NKRI dengan Maklumat 5 September 1945, dimana di dalamnya dinyatakan bahwa kepala pemerintahan di DIY adalah dijabat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono dan Adipati Paku Alam yang bertahta," paparnya.

Prabukusumo mengatakan, pengunduran diri ini dilakukannya tanpa meminta izin dulu dari kakaknya Sri Sultan HB X, yang kini menjabat Gubernur DIY, namun murni sikap pribadinya sebagai salah seorang putra dari Sultan Hamengku Buwono IX.

"Saya mengundurkan diri tanpa mengajak ataupun memengaruhi para anggota Partai Demokrat lainnya di DIY, yang juga mengerti benar apa artinya Keistimewaan DIY dalam hubungannya dengan keberadaan Kraton Yogyakarta," katanya.

Ia mengatakan, dengan mengundurkan diri ini dirinya merasa lega dan bisa lebih berbuat banyak untuk membela arti keistimewaan Yogyakarta.

"Saya tak lagi terikat dengan sikap partai, sehingga tidak ada beban. Saya hanya ingin membela harkat dan martabat bapak saya. Saya mengundurkan diri tidak mengajak siapapun, termasuk anggota dewan maupun anggota partai lainnya," tuturnya.

Lebih lanjut ia mengaku, walaupun sebagai ketua DPD Partai Demokrat DIY namun selama ini ia tak pernah diajak bicara pengurus partai di pusat terkait sikap-sikap partai berkaitan dengan RUUK DIY.

"Saya tak pernah diberitahu, walaupun teman-teman tahu nomor telepon saya dan rumah saya. Jadi saya merasa kecewa dan juga tersinggung," katanya.
(V001/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010