Jakarta (ANTARA) - Pada saat mengukur tekanan darah, hal yang diukur adalah tekanan pada dinding arteri ketika jantung memompa darah ke tubuh. Tekanan darah seseorang umumnya stabil, namun bisa menurun ketika sedang santai atau meningkat ketika sedang stres.
 
 
Ketika mengukur tekanan darah, alat pengukur tekanan darah akan menunjukkan dua angka. Angka yang pertama adalah tekanan darah sistolik. Angka ini menunjukkan level tertinggi yang dicapai oleh tekanan darah ketika jantung berdetak. Angka kedua adalah tekanan darah diastolik. Ini menunjukkan level paling rendah oleh tekanan darah ketika jantung sedang dalam keadaan rileks.
 
Orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi ataupun rendah bisa membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tekanan darah agar tetap dalam batas normal.
 
Pada bayi yang baru lahir, tekanan darah normal berada di kisaran 60-90/20-60 mmHg, pada usia 1 hingga 3 tahun tekanan darah normal berada di kisaran 95-105/53-66 mmHg. Lalu, untuk usia 5 hingga 12 tahun, tekanan darah normal berada di angka 97-112/57-71 mmHg.
 
Seiring bertambahnya usia, tekanan darah juga semakin meningkat karena pembuluh darah cenderung lebih kaku dan bisa menyebabkan penumpukan lemak. Perbedaan jenis kelamin pun juga bisa menjadi faktor perbedaan tekanan darah.
 
Pada laki-laki usia 18 hingga 39 tahun, tekanan darah normal berada di angka 119/70 mmHg sedangkan wanita 110/68 mmHg. Untuk usia 40 hingga 59, tekanan darah normal untuk laki-laki adalah 124/77 mmHg, sedangkan wanita di angka 122/74 mmHg. Untuk laki-laki berusia di atas 60 tahun, tekanan darah normal berada di angka 133/69 mmHg, sedangkan untuk wanita berada di angka 139/68 mmHg.
 
Bagi orang dengan tekanan darah di bawah angka 90/60 mmHg, maka orang tersebut memiliki tekanan darah yang rendah atau hipotensi. Lalu, untuk orang yang memiliki tekanan darah sistolik 120-130 mmHg tetapi dengan diastolik di bawah 80 mmHg, maka orang tersebut berada di fase pra hipertensi.
 
Jika hasil tekanan darah berada konsisten di angka 130-139/80-89 mmHg, maka orang tersebut berada di fase hipertensi tingkat 1. Jika tekanan darah berada di angka 140/90 mmHg atau lebih tinggi, maka orang tersebut berada di fase hipertensi tingkat 2. Bagi orang dengan hasil tekanan darah di atas 180/120 mmHg, maka orang tersebut sudah di fase krisis hipertensi dan segera butuh pertolongan medis.
 
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan stroke, serangan jantung, demensia dan gagal ginjal. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa secara reguler tekanan darah Anda. Anda bisa memeriksa tekanan darah Anda di rumah dengan alat ukur tekanan darah dari Sowell. Pemakaiannya sangat mudah dan praktis, alat ini juga memiliki sensor peringatan jika cara pemeriksaan Anda tidak tepat.
 
Selain alat ini, Sowell juga menjual berbagai alat kesehatan lainnya dengan cara pemakaian yang mudah dan hasil terjamin akurat. Dapatkan peralatan kesehatan Sowell hanya di Ruparupa sekarang juga!
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021