Jakarta (ANTARA News) - KBRI Abu Dhabi bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menggelar acara "Indonesia Tourism Investment Opportunities" di Hotel Sheraton Corniche, Abu Dhabi, awal pekan ini.

Acara ini dimaksudkan untuk mengundang investor dari Timur Tengah, khususnya di Uni Emirat Arab (UEA), untuk berinvestasi di bidang pariwisata di Indonesia, demikian siaran pers KBRI Abu Dhabi, yang diterima, Rabu.

Dubes RI untuk UEA, Mohamad Wahid Supriyadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa investasi UEA di Indonesia secara umum meningkat cukup tajam tapi kebanyakan bergerak di bidang tambang, galangan kapal dan komunikasi.

Potensi Indonesia yang sangat besar dengan lebih dari 17.000 pulau masih sangat terbuka untuk investasi di bidang pariwisata, katanya.

Terkait kekhawatiran tentang masalah keamanan, Dubes mengingatkan bahwa Indonesia masuk peringkat ke-67 "negara paling aman di dunia (most peaceful country in the world), bahkan lebih aman dari Amerika Serikat yang masuk peringkat ke-85.

Tercatat sekitar 7 juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia setiap tahun, hanya sebagian kecil wisatawan dari Timur Tengah khususnya dari UEA.

Menurut Wahid, walaupun ada peningkatan sekitar 30 persen atau sekitar 5.000 wisatawan UEA yang berkunjung ke Indonesia tahun ini, namun jumlah tersebut masih jauh di bawah Thailand dan Malaysia yang masing-masing tercatat sekitar 90.000 dan 50.000 orang per tahun.

Dengan "Indonesia Tourism Investment Opportunities" ini, Dubes Wahid berharap agar calon investor di UEA dapat mempertimbangkan berinvestasi bidang pariwisata di Indonesia.

Acara tersebut antara lain dihadiri para pengusaha bidang pariwisata dan perhotelan UEA, pejabat daerah dari Kabupaten Raja Ampat, Ciamis, Lombok Tengah dan Bali Tourism Development Center (BTDC).
(M016/S004)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010