Jakarta (ANTARA News) - Anggota Konges Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Zack Hudgins mengadakan audiensi secara tertutup dengan jajaran Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA di Di Kantor LSI Jalan Pemuda Rawamangun Jakarta Timur, Kamis.

Juru bicara LSI, Hendrasmo, sebelum mengikuti pertemuan tersebut mengatakan, agenda pertemuan antara delegasi Kongres AS dengan jajaran LSI, antara lain membahas sistem demokrasi di Indonesia dan politik kontemporer di Indonesia.

Kedatangan delegasi anggota Kongres AS yang berjumlah lima orang tersebut sebagai bagian dari rangkaian kegiatannya di Indonesia untuk mengunjungi sejumlah lembaga seperti DPR, partai politik, LSM dan elit politik berpengaruh di Indonesia.

Anggota delegasi berasal dari Demokrat AS, yaitu Denise Feriozzi (womwn VOTE, Director EMILY's, Washington DC), Kimberly Matej (legislative analyst, Washington DC), Lindsay Mueller (Director of Operation, White House Operations), Gabriela Quintana (Principal Gabriela Quintana Consulting, Washington DC), Nicole Young (Communications Director City of D'ilberveille, Missisippi, Independent).

Zack Hudgins yang memimpin delegasi adalah adalah anggota kongres perwakilan Washington dari Partai Demokrat.

Mengenai pilihannya untuk berkunjung ke LSI, Hendrasmo mengatakan, delegasi anggota kongres tersebut berpandangan bahwa LSI dianggap sebagai representasi konsultan politik yang memiliki pengaruh politik dalam politik nasional Indonesia, terutama perannnya sebagai pelopor berdiri dan berkembangnya konsultan politik di Tanah Air.

Menurut Hendrasmo, Zack Hudgins yang merupakan perwakilan Kongres dari Partai Demokrat AS yang didampingi Direktur Operasional Gedung Putih AS Lindsay Muller, menyatakan bahwa kelahiran konsultan politik di Indonesia merupakan bagian dari reformasi politik di negeri ini.

Di AS, negeri yang menjadi tempat persemaian konsultan politik, keberadaan konsultan politik profesional sangat mewarnai proses demokrasi di negara kampiun demokrasi tersebut.

Hendramo menjelaskan, kedatangan Kongres AS juga dimaksudkan ingin mengetahui lebih jauh tentang peran yang dilakukan LSI dalam pemilihan kepala daerah maupun kegiatan LSI dalam pemilu legislatif dan pemilihan presiden.

Ditanya wartawan, apakah kedatangan delegasi Kongres AS untuk mengetahui bursa bakal calon presiden RI 2014 yang diprediksi LSI melalui berbagai surveinya, Hendrasmo membantahnya.

Menurut Hendrasmo, kalaupun ada pada saatnya nanti ada pertanyaan delegasi Kongres AS seputar isu bakal capres RI, hal itu tentu wajar-wajar saja. Sebagai negara besar dunia yang memiliki hubungan dan kerjasama yang baik dengan Indonesia selama ini, tak ada yang aneh jika muncul pertanyaan soal figur-figur potensial yang akan tampil pada Pilpres 2014.

"Tapi, sekali lagi saya tidak mau berspekulasi terlalu jauh isu khusus soal figur capres 2014 karena tak ada agenda dalam kunjungan delegasi Kongres AS. Yang pasti agenda utamanya, membahas soal demokrasi dan politik nasional, termasuk kemungkinan melebar ke soal pilkada dan Pilpres, sedang selebihnya akan lebih fokus ke soal peran konsultan politik," katanya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010