"Kapal-kapal itu 15 unit untuk mengangkut calon penumpang sementara empat unit mengangkut barang-barang ke Kepulauan Siau, Tanggulandang, Sangihe dan Talaud, "kata Kepala Adpel Manado, Selly Tampi, di Manado, Jumat.
Tampi menjelaskan mengantisipasi lonjakan calon penumpang Natal dan Tahun Baru sudah mendirikan posko pengamanan dan meningkatkan pengawasan, pemantauan dan pemeriksaan kapal-kapal.
Pemeriksaan kelayakan kapal kata Tampi, dilakukan secara intensif dalam segala bentuk mulai dari pelampung, mesin hingga daya angkut penumpang, jika tidak memenuhi syarat langsung ditahan dan tak diizinkan berlayar.
Mengenai lonjakan penumpang, ia mengatakan sudah mulai terlihat, tetapi akan sangat menonjol pada H minus tujuh, dimana para penumpang dari kepulauan maupun Manado akan sangat banyak.
"Biasanya penumpang akan naik 15-20 persen sejak H minus tujuh, sehingga memperketat periksaan kelayakan kapal apakah sudah mematuhi semua ketetapan atau tidak, "kata Tampi.
Mengenai cuaca, ia menegaskan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara.
Jika terjadi cuaca buruk maka kapal-kapal dilarang berlayar, tetapi kalau memang terlanjur sudah di tengah laut, maka diserahkan kepada kapten kapal dan diingatkan mencari tempat berlindung.
Sementara itu Pemerintah Kota Manado mengingatkan seluruh penduduk Manado yang akan Natal di kampung halamannya di Sangihe, Siau dan Talaud, agar hati-hati dengan mematuhi semua aturan Adpel.
"Harus membeli tiket resmi jangan karena ingin cari gampang lalu jadi penumpang gelap, akan mempersulit diri sendiri, karena bila terjadi sesuatu bisa merugikan sendiri," kata Kepala Dinas Perhubungan Manado Hanny Waworuntu.
Ia pun meminta warga Manado asal Kepulauan Sangihe, Siau dan Talaud tidak bertumpuk atau berdesak-desakan pada satu kapal, karena Adpel Manado sudah menyiapkan kapal tambahan untuk mengangkut semua calon penumpang. (ANT-113/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
