Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengharapkan merger antara layanan Flexi dengan Esia tidak dipaksakan terutama jika karyawan tidak menyetujuinya.

"Merger yang akan dilakukan bukan berasal dari pihak manajemen dan jika dilakukan terjadi restrukturisasi luar biasa. Jadi perlu ada win-win solution dalam permasalahan. Dari pihak BUMN sendiri sama sekali tidak ada intervensi dalam hal ini," ujar Mustafa di Pekanbaru, Jumat pagi.

Ia mengatakan, dalam merger ini tidak ada upaya antikorporasi. Jika karyawan belum setuju dengan upaya merger, pihaknya meminta untuk tidak dilakukan.

Mustafa berharap, pihak manajemen menampung apa yang disuarakan oleh karyawannya.

"Pihak manajemen harus mengkondisikan hal ini, sehingga apa pun keputusannya nanti akan baik bagi manajemen maupun karyawan. Tidak ada target khusus dalam hal ini," katanya.

Rencana merger antara layanan Telkom Flexi dan Esia milik Bakrie Telecom ini mendapat penolakan dari Serikat Karyawan (Sekar) Telkom di berbagai daerah sejak beberapa hari yang lalu.

Dalam aksinya Sekar Telkom meminta merger tersebut tetap harus dibatalkan karena mereka berpendapat jika merger dilakukan ditengarai Telkom Flexi akan beralih ke pihak asing.

(KR-IND/S004/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010