Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Bandung menurunkan status Gunung Dieng di Jawa Tengah dari waspada (level II) menjadi aktif normal (level I). "Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama seminggu, aktivitas Gunung Dieng menurun, tak ada lagi erupsi preatik atau gempa. Aktivitasnya nomal sehingga diturunkan jadi aktif normal," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG, Hendrasto di Bandung, Jumat. Penurunan status gunung Dieng itu dilakukan sejak Kamis (22/1) kemarin sekitar pukul 16.00 WIB. Gunung api yang berada di kawasan Kabupaten Wonosobo, Kebumen dan Lumajang itu berstatus waspada sejak Kamis (15/1) lalu. Hendrasto mengatakan, erupsi preatik di kawah Sibandeng terjadi akibat adanya longsoran yang menutup lubang kawah Gunung Dieng itu, sehingga mengakibatkan terjadi erupsi. "Longsoran itu sektiar 43.000 meter persegi menyumbat Kali Putih di dekat kawah Sibanteng, namun saat ini airnya sudah mengalir," kata Hendrasto. Meski demikian, masyarakat yang beraktivitas di sungai atau sekitar Kali Putih untuk tetap waspada khususnya pada musim penghujan karena masih adanya 43.000 mter persegi material lumpur di hulu kali itu. Material longsoran masih labil, sehingga mudah bergerak dan mudah tertrnsportasi oleh air hujan. "Sebelumnya dikuatirkan muncul gas beracun yang berbahaya bagi warga, namun gas seperti C0, C02 dan H2S masih di bawah ambang batas," kata Hendrasto. Manurut Hendrasto, dalam status normal, Dieng masih berpotensi terjadi eripsi freatik berupa semburan air dan lumpurkawah dan meningkatnya konsentrasi gas beracun pada saat malam hari mendung dan hujan. "Bila curah hujan tinggi dan lama, pemandian Pulosari Desa Tempuran Kecamatan Kejajar Wonosobo harus ditutup karena masih banyak material longsoran di bagian hulu Kali Putih," katanya menambahkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009