PBB (ANTARA News) - Rusia sangat prihatin atas terus meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea, tempat Korea Utara dan Korea Selatan saling mengancam, kata utusan Moskow di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Vitaly Churkin Sabtu.

"Kami sangat prihatin mengenai kemungkinan peningkatan ketegangan lebih lanjut di semenanjung Korea," kata Churkin.

Dia menambahkan bahwa situasi di semenanjung "berpengaruh langsung terhadap kepentingan kepentingan keamanan nasional Federasi Rusia."

Korea Selatan telah merencanakan untuk melakukan pelatihan marinir dengan menggunakan peluru tajam pada 18-21 Desember di pulau kecil Yeonpyeong, yang mendorong Korea Utara untuk mengancam serangan kuat ketimbang pemboman bulan lalu yang menewaskan empat orang.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip pejabat militer

Sabtu memprediksi bahwa cuaca buruk kemungkinan akan menunda pelatihan tersebut.

"Kami percaya bahwa Dewan Keamanan harus mengirimkan sinyal pengendalian diri kepada Republik Korea (Korea Selatan) dan DPRK (Korea Utara) serta membantu memulai aktivitas diplomatik dengan tujuan untuk menyelesaikan semua masalah sengketa antara kedua pihak Korea, di samping dalam arti politik dan diplomatik."

Churkin menegaskan bahwa Dewan Keamanan PBB akan mengadakan

sidang darurat mengenai situasi Korea pada Minggu pukul 11.00

(1600 GMT) waktu setempat.

Ketegangan di semenanjung tetap tinggi, dengan pemecah-masalah AS, Gubernur Bill Richardson dari New Mexico, menyebut situasinya "mudah terbakar" dan mendesak Korea Utara untuk membiarkan saingannya Korea Selatan untuk melakukan latihan.

China, pendukung utama Korea Utara, mendesak kedua negara untuk

menahan diri dari tindakan yang akan mengobarkan situasi yang sudah "sangat genting" itu.(*)

Reuters/H-AK/A023

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010