Karawang (ANTARA News) - Sekitar 26 persen dari 760 sampel jajanan yang diambil di 150 tempat jajanan sekolah dasar oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selama 2010 mengandung zat berbahaya.

"Jenis zat berbahaya yang ditemukan pada jajanan anak-anak di sekolah dasar ialah rhodamin B, siklamat, formalin, methanil yellow, dan boraks," kata Kasi Pengawasan Makanan dan Obat Berbahaya Dinas Kesehatan Karawang, M Alwi, di Karawang, Selasa.

Dikatakannya, para petugas Dinas Kesehatan Karawang sudah mengambil 760 sampel jajanan yang diambil di 150 tempat jajanan di tempat-tempat jajanan sekitar sekolah dasar pada Juni dan November 2010.

Dari sampel yang diambil selama dua tahap pada 2010 tersebut, sekitar 26 persen atau 190 sampel jajanan anak diantaranya ditemukan mengandung zat berbahaya.

Jumlah jajanan anak yang mengandung zat berbahaya pada 2010, kata Alwi, menurun dibandingkan dengan pemeriksaan yang dilakukan pada tahun sebelumnya.

"Dari 198 sampel jajanan anak yang diambil selama 2009, sekitar 52,2 persen diantaranya mengandung zat berbahaya. Sedangkan pada 2010 ini, hanya 26 persen yang mengandung zat berbahaya, dari 760 sampel jajanan," katanya.

Menurut dia, penggunaan zat-zat tertentu pada makanan atau jajanan anak itu sebenarnya diizinkan, tetapi harus sesuai dengan kadar kandungan zat yang sudah ditentukan.

"Jika penggunaan zat-zat tertentu dibiarkan pada makanan atau jajanan anak, maka itu berbahaya. Karena itu, ditentukan batas toleransi penggunaannya," katanya. (MAK/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010