Kendari (ANTARA News) - Anggota DPR asal Sulawesi Tenggara (Sultra) memperjuangkan penggunaan aspal alam dari Kabupaten Buton untuk membangun jalan di tanah air.

"Kualitas aspal Pulau Buton, saya kira tidak diragukan lagi, bahkan ada beberapa daerah di Pulau Jawa, seperti Kabupaten Ciamis, pernah menggunakan aspal Buton," kata anggota DPR Andi Rahmat melalui telepon dari Jakarta, Jumat.

Politisi Partai Demokrat itu berjanji akan menyuarakan kepada pemerintah pusat potensi aspal alam di Sultra bisa dimanfaatkan secara nasional.

"Kalau bukan kita yang manfaatkan produk sendiri siapa lagi. Secara ekonomis juga akan menguntungkan karena biaya mobilisasi lebih rendah," katanya.

Ia juga meminta Pemprov Sultra tidak berdiam diri, tetapi harus aktif mempromosikan berbagai potensi Buton, antara lain aspal, nikel, batu marmer hingga tambang emas yang baru saja ditemukan dua tahun lalu di Kabupaten Bombana itu.

Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Sultra, Nasir Andi Baso, mengatakan bahwa potensi aspal Buton menjanjikan, namun belum digarap dan belum dimanfaatkan secara maksimal, baik untuk kepentingan pembangunan jalan di daerah, nasional maupun luar negeri.

"Aspal Buton mulai digunakan sejak 2009 untuk membangun sejumlah ruas jalan, bahkan China sudah melakukan ujicoba penggunaan aspal Buton di negara tersebut," katanya.

Pemerintah dan masyarakat Sultra berharap anggota DPR RI dapat membantu memperjuangkan berbagai potensi sumber daya alam digunakan untuk kepentingan nasional.

Gubernur Sultra, kata Nasir Baso, terus melakukan terobosan dengan mempromosikan potensi hasil tambang daerahnya,  khususnya nikel, emas dan aspal kepada investor dalam maupun dari luar negeri.

"Saat ini sudah ada beberapa investor dari China yang menyatakan kesediaanya berinvestasi di sektor pertambangan di Kabupaten Konawe Utara, Buton dan Bombana tetapi masih dalam tahap negosiasi," katanya.

Ia mengatakan, bila penggunaan aspal Buton benar-benar digunakan secara nasional, mampu menghemat dana APBN setidaknya hingga Rp3 triliun setahun.

"Potensi aspal di Pulau Buton ditaksir mencapai 600 juta ton sementara kebutuhan aspal nasional mencapai 1,2 juta ton per tahun sehingga jika penggunaan aspal Buton dioptimalkan bisa menutupi kebutuhan aspal nasional selama 400 tahun," katanya menambahkan.
(T.S032/S019/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010