Bogor (ANTARA News) - Pemerintah menyusun langkah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 7-8 persen dan Produk Domestik Bruto (PDB) menembus 1 triliun dolar AS dalam empat hingga lima tahun mendatang.

Langkah-langkah tersebut dibahas dalam rapat kabinet terbatas bidang ekonomi yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, Jakarta, Kamis.

Rapat terbagi atas tiga sesi dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB masing-masing untuk membahas langkah menuju pertumbuhan ekonomi dan PDB yang ditargetkan, rencana induk perekonomian yang mencakup sasaran sektoral dan regional, serta merumuskan tahap-tahap perkembangan ekonomi pada 2011 sebagai tahun pertama rencana percepatan dan perluasan perekonomian Indonesia.

Selain itu kawasan ekonomi megapolitan Jakarta juga dibahas secara terpisah dalam rapat dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo itu.

Dalam pengantarnya sebelum memulai rapat tertutup itu, Presiden mengatakan rapat tersebut akan menghasilkan rencana induk peningkatan dan perluasan ekonomi untuk jangka waktu 4-5 tahun mendatang ketika Kabinet Indonesia Bersatu II mengakhiri masa tugasnya.

Meski pemerintah telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN), Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Presiden mengatakan, pemerintah harus mempunyai rencana strategis yang konkret untuk meningkatkan perekonomian secara nyata.

Menurut Presiden, ia telah mengkaji dan membanding-bandingkan dokumen strategis yang dimiliki oleh pemerintah negara-negara lain termasuk yang dipunyai oleh Malaysia dan merasa perlu Indonesia memiliki rencana induk yang definitif untuk perluasan dan percepatan ekonomi.

"Kita akan memadukan dalam masterplan yang akan kita susun. Pendek kata ini proses yang mencari bagaimana kita ingin merumuskan, memilih, dari semua opsi yang ada dengan tujuan kita mencapai income per kapita, GDP target tertentu, nanti growth juga target tertentu," tuturnya.

Rapat yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono itu berlangsung tertutup dari liputan media massa.
(D013/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010