Pontianak (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, kinerja pemerintah sepanjang tahun 2010 masih buram dan lebih mementingkan politik pencitraan.

"Penyelesaian setiap masalah belum memberi solusi yang menyeluruh," katanya setelah membuka Musyawarah Wilayah XIII Muhammadiyah Kalimantan Barat di Pontianak, Jumat.

Menurut dia, dari segi sosial, masih kerap terjadi bentrokan antarkelompok, meski secara umum kerukunan relatif membaik.

"Masih terjadi konflik, tawuran antarkelompok, yang harus menjadi catatan penting ke depan," kata dia.

Di bidang ekonomi, krisis ekonomi yang terjadi tahun 2009 dan 2010, tidak terlalu berat dibandingkan dengan tahun 2008, namun masalah kemiskinan masih menjadi fenomena di Indonesia.

"Jangan melihat dari angka kemiskinan yang dikeluarkan pihak statistik," kata Din Syamsuddin.

Ia menambahkan, kalau standar pendapatan per kapita dinaikkan, jumlah yang masuk kategori miskin akan jauh lebih banyak.

Di bidang hukum, aparat belum bekerja secara maksimal dan setengah hati.

"Pemberantasan korupsi masih skala retorika belaka, padahal Presiden sendiri sudah menyatakan siap menjadi garda terdepan," kata dia.

Terungkapnya kasus-kasus perpajakan yang melibatkan kalangan birokrasi seperti Gayus H Tambunan memunculkan adanya mafia-mafia di bidang penegakan hukum.

"Itu hanya fenomena gunung es. Belum lagi kasus-kasus lainnya seperti Century," kata Din Syamsuddin.

Ia berharap, kesejahteraan masyarakat tidak terabaikan di tengah berbagai dinamika politik, ekonomi, sosial, hukum yang terjadi di Indonesia.
(T011/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010