Washington (ANTARA News) - Komandan sebuah kapal induk Amerika Serikat ditembaki karena mempertontonkan kepada awaknya video yang dibuatnya sendiri yang menjelek-jelekkan kaum gay (homoseksual) dengan menayangkan adegan masturbasi rekaan dan mandi bersama para awak kapal induk itu.

Kapten (komandan) Owen Honors tampaknya menayangkan video-video sebagai bahan lelucon selama digelarkannya USS Enterprise, tapi sejumlah pelaut tersinggung, kata Virginia-Pilot, koran yang pertama kali melaporkan peristiwa itu.

Koran yang memposting salah satu dari apa yang kabarnya memiliki lusinan video semacam itu di lamannya, mengatakan bahwa video-vidxeo itu diproduksi pada 2006 dan 2007 lalu diperlihatkan kepada 6.000 awak kapal induk itu saat Honors menjadi orang kedua paling berkuasa di kapal induk tersebut.

"Selama bertahun-tahun saya mendapat banyak keluhan mengenai materi-materi tidak senonoh dalam video-video itu, memang tak pernah diungkapkan secara pribadi kepada saya, namun sering dengan pengecut melontarkannya lewat saluran lain," kata Honors dalam pengantar video yang disebutnya sebagai video terakhir.

"Malam ini, kalian semua yang sejoli...mengapa kalian tidak ke depan dan berpelukan selama 20 menit atau seterusnya, mengingat ada kesempatan bagus bagi kalian untuk tersinggung," katanya.

Honors lalu melanjutkan ke satu segmen dalam maan dia memfilmkan berulang-ulang kata berhuruf depan "f"yang diikuti dengan kata serupa ketika dia dan yang lainnya mensimulasikan adegan masturbasi sambil bernanyi lagu "Spank" (menepuk pantat) dan melukiskan dua perempuan pelaut mandi bersama.

Selama penayangan video itu, Honors yang adalah mantan penerbang pesawat tempur top, terlihat mencemooh para perwira dek sebagai kaum homo.

Honors yang kemudian dipromosikan dari perwira eksekutif menjadi komandan USS
Enterprise.

Pihak Angkatan Laut mengatakan tengah menyelidiki kasus ini, namun menyebut video-video tersebut tak bakal menjadi bahan penyelidikan.

"Video-video itu ditujukan sebagai karangan humor agar awak memperhatikan masalah-masalah spesifik seperti kunjungan ke pelabuhan, keselamatan lalu lintas laut, konservasi air, kebersihan kapal, dan sebagainya," demikian Angkatan Laut AS. (*)

Reuters/AR09

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011