Pelatih PSMS Medan Suharto mengatakan, laga kontra Persires Rengat merupakan upaya untuk memulihkan kepercayaan masyarakat pendukung tim Ayam Kinantan yang sedang melemah akhir-akhir ini.
Hal itu dinilai wajar mengingat tim kebanggan masyarakat Medan itu sudah mengalami empat kali kekalahan secara beruntun, yang terakhir adalah kalah 2-3 dari Persih Tembilahan di Stadion Teladan Medan, Senin (3/1).
"Saya berharap tim dapat bermain baik menghadapi Persires Rengat dengan demikian kita dapat hasil sempurna. Ini sangat penting artinya bagi kami guna kembali memulihkan kepercayaan publik. Selama dua hari ini saya mencoba membangkitkan kembali motivasi anak-anak dan melupakan masa lalu," kata pelatih yang baru menangani PSMS dalam dua hari ini.
Ditanya taktik dan strategi yang akan diterapkan pria yang sebelumnya melatih Tim Bintang Medan ini tidak memberitahukan formasi apa yang akan diterapkan dalam menghadapi Persires Rengat nantinya. Ia hanya menyebutkan skema yang diusung tidak akan jauh berbeda dengan pelatih sebelumnya.
"Formasi yang akan kita terapkan tidak akan berbeda jauh dengan apa yang telah diterapkan pelatih sebelumnya. Kita lihat saja nanti," kata mantan pemain PSMS itu.
Ia juga berharap, masyarakat Medan dapat terus memberikan dukungan dan restu bagi PSMS Medan yang berkiprah di kasta kedua liga sepakbola di tanah air itu. Karena dukungan dari masyarakat Medan juga dapat menjadi tenaga tambahan bagi skuad "Ayam Kinantan".
"Masyarakat serta fans seperti KAMPAK FC, SmeCK dan PSMS Fans Club, kami harapkan terus memberikan dukungan kepada PSMS," katanya.
Sementara di kubu Persires Rengat, Asisten Manajer Azhari, mengatakan, kondisi krisis keuangan yang melanda Persires saat ini tidak membuat tim asuhannya berputus asa.
Bahkan ia berharap pemainnya bisa tampil sebaik mungkin seperti ketika berhasil menahan imbang Pro Titan 0-0 di Stadion Teladan Medan, Selasa (4/1).
"Kami hanya membawa 14 pemain ke Medan, namun dimikian kami akan tetap menunjukkan permainan terbaik kami," katanya.(*)
KR-JRD/M034
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
