Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat melemah hampir di setiap sektor dipicu oleh derasnya aksi jual oleh investor asing.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI ditutup melemah 104,80 poin atau 2,81 persen ke posisi 3.631,45 poin dan kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) melemah 23,548 poin (3,53 persen) ke level 642,54.

"Pelemahan terjadi pada semua sektor perdagangan yang ada di BEI terdorong oleh asing yang melakukan profit taking atau melepas saham-sahamnya hingga Rp1 triliun," kata analis Danathama Securities Ahmad riyadi di Jakarta, Jumat.

Tercatat dalam perdagangan saham BEI, asing melakukan jual bersih (net sell foreign) senilai Rp1,510 triliun.

Ia mengatakan, sektor tambang dan perkebunan mengalami penurunan yang signifikan setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikkan yang signifikan.

Tercatat saham sektor pertambangan tertekan 2,48 persen atau 85,98 poin ke posisi 3.373,48, dan saham perkebunan tertekan 3,44 persen atau 79,79 poin ke posisi 2.233,81.

Ia mengatakan, sekarang ini saham sektor tambang memang riskan untuk dikoleksi karena harga-harga saham pada sektor itu sudah tinggi harganya.

"Investor melakukan ambil untung, disebabkan pada pergerakkan awal tahun saham itu naik cukup signifikan," katanya.

Saham-saham unggulan yang mengalami tekanan antara lain saham Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp2.000 ke Rp53.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp2.000 ke Rp49.000, United Tractor (UNTR) turun Rp1.300 ke Rp24.600.

BEI ditutup dengan volume transaksi mencapai 4,634 miliar dengan total nilai Rp6,656 miliar dari 122.605 kali transaksi, dimana 28 saham yang diperdagangkan menguat, 220 saham melemah, dan 59 saham belum bergerak harganya.

Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng melemah 99,67 poin (0,42 persen) ke level 23.686,80, Indeks Nikkei-225 naik 11,28 poin (0,11 persen) ke level 10.541,04, dan Indeks Straits Times melemah 24,17 poin (0,74 persen) ke level 3.255,53.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011