Jakarta (ANTARA News) - Para tokoh lintas agama ditantang untuk menyuarakan kebenaran kepada pemerintah guna memperbaiki kondisi bangsa yang saat ini anggap keluar dari amanah konstitusi.

"Saya minta para tokoh agama bertemu langsung dengan Presiden dan menyampaikan hal yang dianggap benar, tidak ada gunanya jika hanya duduk dan menyepakati di sini, tapi suara kita tidak didengar pemerintah," kata Ketua Komisi Hukum Nasional RI JE Sahetapy dalam temu tokoh lintas agama di Jakarta, Senin.

Para tokoh lintas agama bertemu untuk menyampaikan pernyataan pencanangan tahun perlawanan terhadap kebohongan.

Para tokoh yang hadir di antaranya, pendiri Maarif Institute Ahmad Syafii Maarif, Pendeta Andreas A Yewangoe, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Bikkhu Pannyavaro, KH Shalahuddin Wahid, Romo Magnis Suseno.

Menurut JE Sahetapy, jika pemuka agama tidak turut mengatasi masalah bangsa maka akan sulit memperbaiki masyarakat.

Dia mengatakan, menyuarakan kebenaran bukan berarti menjadi musuh pemerintah, sebaliknya merupakan membangun bangsa bersama-sama.

"Kalau kita sudah siap untuk maju, maju terus pantang mundur," katanya.

Dalam pertemuan tersebut hadir pula sejumlah aktivis diantaranya Chalid Muhammad dari Istitut Hijau, Bery Nahdian Furqon dari Walhi, Koordinator Kontras Haris Azhar dan Tama S Langkun dari ICW.

Mereka membacakan beberapa hal yang dianggap kebohongan lama dan kebohongan baru pemerintah, seperti masalah penegakan HAM, kasus lumpur Lapindo dan pemberantasan korupsi.(*)

D016/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011