Sao Paulo (ANTARA News/AFP) - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Sao Paulo, Brazil, Senin malam, menewaskan sedikitnya 10 orang.

Bencana Senin malam itu semakin menambah jumlah korban musim hujan di Brazil tenggara yang sebagian besar melanda warga masyarakat di kawasan kumuh, kata petugas penyelamat, Selasa.

Dinas Pemadam Kebakaran Brazil mengoreksi jumlah korban tewas dari 13 menjadi 10 orang karena tiga orang lainnya masih berstatus "hilang" dalam bencana tersebut.

Tanah longsor yang melanda beberapa kota kumuh itu merupakan faktor penyebab utama meninggalnya warga.

Seorang ibu dan anaknya, misalnya, tewas saat rumah mereka tertimpa tanah longsor. Seorang pria tunawisma tewas tenggelam ketika arus deras menghanyutkannya saat berada di jalanan yang sibuk.

"Situasi di Sao Paulo pada Selasa dini hari porak-poranda," lapor jaringan televisi Globo.

Televisi tersebut menayangkan banjir akibat sungai yang meluap. Selain menewaskan belasan orang, bencana banjir tersebut juga merusak beberapa bangunan bank dan merendam beberapa jalan raya serta jalan utama. Akibatnya, terjadi kemacetan lalu lintas di sejumlah wilayah selama beberapa jam.

Para pengendara terlihat meninggalkan mobil mereka yang setengah terendam dan terjebak dalam genangan air setinggi pinggang. Sejumlah penumpang di sebuah bus melambaikan tangan meminta pertolongan kepada helikopter.

Di sebuah wilayah utara yang kumuh, tempat dua orang tewas, tayangan televisi itu menunjukkan tanah longsor yang menyapu permukaan bukit, menghantam pepohonan dan menimpa sebuah rumah.

Musim hujan di belahan bumi selatan biasanya menyebabkan hujan harian di Sao Paulo akibat akumulasi tingkat kelembaban udara. Banjir dan kematian sering terjadi pada masa itu.

Namun arus udara dingin yang datang pada Senin malam mengakibatkan hujan lebih lebat dan lebih panjang sehingga menjadi sebab dari kematian dan kerusakan sepanjang malam.

Ke-sepuluh korban tewas yang didata oleh Dinas Pemadam Kebakaran Sao Paulo itu menambah jumlah enam korban tewas akibat hujan yang mencetak rekor pada pekan lalu.

Musim hujan sejak November 2010 itu menewaskan lebih dari 20 orang di seluruh wilayah tenggara Brazil.

Total jumlah korban yang tewas mencapai hampir 40 orang, termasuk lima orang di negara bagian Espirito Santo dan 16 orang lainnya di negara bagian tetangga, Minas Gerais.

Bencana banjir itu juga mendorong lebih dari 30.000 orang mengungsi ke rumah-rumah sanak saudara mereka atau lokasi perlindungan milik pemerintah. (PPT/R013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011