Jakarta (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta menyatakan lalu lintas sepanjang jalan Pangeran Antasari - Blok M terganggu selama sembilan bulan dari 21 bulan pembangunan proyek jalan layang non tol sepanjang jalan tersebut.

"Meski proyek berlangsung 21 bulan, tetapi lalu lintas terganggu hanya selama sembilan bulan saja," kata Kepala Bidang Jembatan Dinas PU DKI Jakarta, Novizal di kantornya di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan tujuh bulan tersebut yaitu pada Januari - September 2011 merupakan pelaksanaan pembangunan bangunan bawah seperti pondasi dan tiang beton jalan layang.

"Setelah itu pembangunan jalan layang di lakukan di atas. Kendaraan bisa melewati jalan," katanya.

Untuk menekan gangguan lalu lintas, pekerjaan pondasi jalan layang akan dikerjakan pada pukul 22.00 - 05.00, dan dan dikerjakan baik siang maupun malam hari ketika Sabtu dan Minggu.

Pekerjaan pengecoran juga dilakukan pada siang hari dengan tetap memperhatikan volume lalu lintas, dan disediakan minimal dua jalur jalan untuk lalu lintas kendaraan.

Dinas PU juga menyebarkan leaflet yang berisi informasi seputar pembangunan jalan layang kepada pengguna jalan Pangeran Antasari - Blok M.

Leaflet tersebut disebarkan kepada masyarakat melalui lima kantor wilayah kelurahan dan dua kantor kecamatan.

"Dalam leaflet tersebut juga dijelaskan jalan alternatif yang bisa digunakan oleh pengguna jalan untuk menghindari jalan Antasari," kata Novizal.

Dia menambahkan seputar jalan layang tersebut juga akan dihijaukan dengan tanaman dan pohon seperti kondisi sebelum dibuat jalan layang.

"Median jalan dibawah jalan layang akan ditanami pohon seperti kondisi awal. Tiang beton jalan layang juga akan ditutupi oleh tanaman rambat sehingga akan terkesan lebih hijau," katanya.

Dinas PU dan Dinas Pertamanan juga akan menanami lahan terbuka di sepanjang Jalan Pangeran Antasari dengan pepohonan.

Jenis pohon yang ditanam antara lain Perdu, Kjaya, Soga, Flamboyan, Tanjung, Glodogan, Trembesi, Matoa, Buni, Mindi, dan Salam.

Proyek jalan layang Pangeran Antasari-Blok M yang bernilai Rp1,28 triliun dibagi dalam lima paket pengerjaan proyek yaitu paket pertama di kawasan Pasar Cipete senilai Rp 309 miliar yang dikerjakan pengembang PT Pembangunan Perumahan dan paket kedua di sekitar Cipete Utara senilai Rp 245 miliar yang dikerjakan PT Yasa.

Paket ketiga di sekitar Brawijaya senilai Rp 246 miliar dikerjakan PT Hutama Karya dan Nindia Karya, sedangkan paket keempat di sekitar Prapanca senilai Rp 243 miliar dikerjakan PT Modern Lampiri dan paket kelima Lapangan Mabak senilai Rp 245 miliar dikerjakan PT Waskita.
(N006/Z003/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011