Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa penjelasan pemerintah kepada rakyat bersifat apa adanya sesuai fakta dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Pemerintah ingin disamping menjalankan tugas sebaik-baiknya, juga menjelaskan kepada rakyatnya apa adanya, dengan fakta, dan semua yang bisa dipertanggungjawabkan," kata Presiden dalam sambutannya saat membuka kongres XIV GP Ansor di Surabaya, Kamis.

Presiden mengatakan bahwa pemerintah dengan sekuat tenaga terus bekerja untuk meningkatkan kesejateraan rakyat.

"Kalau saya bicara pemerintah, maka itu adalah pemerintah pusat sampai daerah, mulai dari saya, para menteri, gubernur, wali kota, bupati, camat bahkan yang paling depan sampai kades," katanya.

Sebagai bagian dari pemerintah, Presiden mengaku jika meski persoalan yang dihadapi kompleks dan banyak tantangan tetapi semua berikhtiar untuk bisa memajukan kehidupan rakyatnya.

"Tentu saja ada yang dicapai oleh pemerintah. Tapi kita harus jujur, sebagaimana saya harus jujur, ada yang belum dicapai pemerintah," ujarnya.

Presiden menyebutkan bahwa setiap tahun telah menjelaskan capaian serta hal-hal yang belum dicapai pemerintah.

"Saya ingin menjelaskan apa adanya, dengan demikian harapan saya kami akan terus menjalankan tugas dengan kebersamaan dan dukungan seluruh rakyat untuk menyukseskan program pembangunan," katanya.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengimbau agar dalam kehidupan berbangsa seluruh pihak saling menghormati.

"Saya bukan ulama, saya belum mampu menjadi ulama, saya hanya umat, hamba Allah, tetapi saya ingin menjaga tutur kata saya, lidah dan hati saya, supaya negeri benar-benat teguh, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, demikianlah hakikat kehidupan bernegara di negeri tercinta ini," katanya.

Sementara itu pekan ini sebuah media cetak dalam editorialnya menyebutkan bahwa pemerintah sudah terlalu banyak melakukan kebohongan kepada rakyat.

Editorial media massa itu dibuat berdasarkan pernyataan sejumlah tokoh yang menyebut tentang kebohongan yang dilakukan oleh pemerintah.

Pada Rabu (12/1) Menko Polhukam Djoko Suyanto telah mengeluarkan bantahan atas hal itu.

Namun, Djoko tidak menanggapi tudingan tokoh-tokoh tersebut, tapi lebih memilih menanggapi editorial media massa.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa semua fakta yang disampaikan oleh pemerintah selalu berdasarkan data yang terukur.

Data itu adalah data resmi yang dikeluarkan oleh lembaga kredibel seperti Badan Pusat Statistik. (*)
(T.G003/R010/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011