Surabaya (ANTARA News) - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meragukan "rumah besar" parpol berbasis Islam yang digagas Partai Persatuan Pembangunan (PPP), karena gagasan itu mungkin "keropos" (rapuh).

"Gagasan itu bagus, tapi `rumah besar` itu keropos, karena para kiai memang sangat menghormati tamunya," kata Wakil Ketua DPP PKB Saiful Bahri Anshori kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.

Ditemui di sela-sela Kongres Ansor NU di Surabaya (13-17/1), mantan Ketua Umum PB PMII (1997-2000) itu menilai PPP mungkin merasa mampu mengumpulkan para kiai di Kediri, Pasuruan, dan sebagainya.

"Tapi, saya kira hal itu belum tentu akan menjadi bangunan besar, kecuali bagus untuk persaudaraan sesama parpol Islam, sedangkan soal penggabungan atau pembelotan itu bukan hal sederhana," ucapnya.

Ketua Umum DPP Sarbumusi itu mengaku dirinya sudah bertanya kepada sejumlah kiai, ternyata mereka sangat menghargai silaturahmi dan hal itu memang selalu dipesankan para kiai kepada semua parpol Islam.

"Masalahnya, silaturahmi yang sangat tulus itu tidak dapat berbanding lurus dengan klaim secara politis, bahkan bila mau realitis maka PPP harus menggagas sebatas untuk silaturahmi, bukan politis," tuturnya.

Senada dengan itu, Sekjen DPP PKB H Imam Nahrawi mengaku informasi pembelotan para kiai ke PPP itu hanya benar secara pemberitaan, tapi secara administrasi tidak benar.

"Kalau kiai-kiai dikatakan membelot itu mustahil, saya adalah santri para kiai itu, sehingga saya tahu watak mereka. Kalau ada yang sakit hati, ya sebaiknya ke PKB, bukan ke yang lain," ujarnya, sambil tersenyum.

Apalagi, kata Imam Nahrawi yang masih merangkap sebagai Ketua DPW PKB Jatim itu, hasil survei LSI yang terakhir menunjukkan warga NU masih mempercayai PKB dibandingkan parpol Islam lainnya, bahkan PKB masih nomer 3-4 setelah partai-partai nasionalis.

"Para kiai itu justru masih ingin ke rumah politik Gus Dur yakni PKB," katanya, menanggapi informasi adanya 31 kiai yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Timur mengikrarkan diri mendukung PPP, guna persiapan Pilpres 2014.
(E011/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011