Quetta, Pakistan (ANTARA News)- Pria-pria bersenjata di Pakistan baratdaya membakar 16 kendaraan yang mengangkut pasokan bahan bakar minyak untuk pasukan NATO di Afghanistan, Sabtu, kata para pejabat.

Konvoi itu diserang sebelum Sabtu subuh dekat kota Dera Murad Jamali, sekitar 400 km tenggara Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan, kata kepala pemerintah lokal Abdul Fatah Khajjak.

"Para penyerang, yang mengendarai sebuah mobil melepaskan tembakan ke truk-truk tangki minyak yang diparkir di sebuah tempat pengisian bahan bakar menunggu hari siang untuk memulai kembali perjalanan ke Afghanistan," kata Khajjak.

Sekitar 16 truk tangki minyak terbakar, tetapi dua yang di parkir tidak jauh dari lokasi itu tidak mengalami kerusakan, katanya.

Seorang karyawan truk tangki itu cedera akibat tembakan itu.

Pria-pria bersenjata itu lari setelah serangan tersebut dan sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab, kata Khajjak. Seorang personil keamanan juga mengkonfirmasikan serangan itu.

Pada Oktober, pria-pria bersenjata membakar 29 truk tangki juga dalam perjalanan menuju Afghanistan di daerah terpencil Mitri, 180 km tenggara Quetta.

Baluchistan, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, dilanda aksi perlawanan kelompok garis keras, kerusuhan sektarian antara mayoritas Sunni dan minoritas Syiah, dan pemberontakan separatis oleh pemberontak yang berusaha memperoleh otonomi politik dan pembagian keuntungan lebih besar dari sumber-sumber alam daerah itu.

Sebagian besar pasokan dan peralatan yang diperlukan pasukan asing di Aghanistan dikirim melalui Pakistan, kendatipun pasukan Amerika Serikat meningkatkan penggunaan rute-rute alternatif melalui Asia tengah.

Pakistan menutup perlintasan utamanya di perbatasan barat laut bagi kendaraan-kendaraan yang mengangkut pasokan untuk tentara NATO pada 30 September selama 11 hari setelah satu serangan helikopter NATO di seberang perbatasan yang menewaskan dua tentara Pakistan.

Sejumlsh kendaraan yang mengangkut pasokan NATO hancur akibat serangan senapan dan dibakar ketika perlitasan perbatasan itu ditutup, dengan gerilyawan Taliban bertekad mengganggu rute itu dan membalas serangan-serangan pesawat AS di daerah suku Pakistan.(*)

AFP/H-RN/M016

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011