Lebih dari 1.000 warga Tunis tanpa takut dengan hawa dingin di Kanada memperingati peristiwa bersejarah itu dan akan menghormati para korban yang tewas dalam "Revolusi Bunga Melati" yang memaksa Ben Ali lari ke Arab Saudi, Jumat setelah protes-protes terhadap kekuasaan 23 tahunnya.
Achour Ghrib, 40 tahun menyanyikan lagu kebangsaannya untuk pertandingan-pertandingan olah raga, tetapi ini berbeda.
"Ini untuk pertama kali saya menyanyikan lagu ini, untuk pertama kali saya merasa seorang warga Tunisia," kata Ghrib, yang tiba di Kanada hanya setahun lalu.
Beberapa orang berteriak "anda menginginkan 2014," mengacu pada keinginan Ben Ali untuk tetap berkuasa," mereka mengatakan tanggal 14," mengacu pada tanggal Jumat ketika pemimpin itu meninggalkan negara tersebut.
Banyak orang tua membawa anak-anak mereka, beberapa diantaranya menggunakan kereta anak-anak. Ini adalah untuk pertama kali Myriam 20 bulan menghadiri kegiatan seperti itu dan begitu juga bapaknya, Mohamed Najib, 37 tahun merayakan kemerdekaan kedua ini"-- pertama dari Prancis tahun 1956.
Nizar Dessi, 19 tahun yang datang ke Kanada hanya beberapa bulan lalu membawa spanduk yang bertuliskan" Amerika: "Ya kami bisa,Tunisia: Ya, kami lakukan" dan kemudian mengemukakan kepada seorang wartawan AFP "Ya, kami bisa." Ia sedang studi mengenai sinematografi dan ingin pulang ke Tunisia apabila ia selesai kuliah.
Plakat-plakat lainnya bertuliskan " Rakyat bersatu tidak akan pernah dikalahkan" Berjuang bagi keadilan sosial di Tunisia." Sejumlah pengunjuk rasa menanyakan di mana mereka dapat menemukan anak perempuan Ben Ali yang bersama suaminya membeli sebuah rumah di Montreal.
Pada akhir unjuk rasa itu mereka mengheningkan cipta satu menit di konsulat Tunisia.
Di Quebec, sekitar 200 orang melakukan kegiatan yang sama. Sekitar 17.000 warga Tunisia tinggal di Kanada.(*)
(Uu.H-RN/H-AK/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
