IHSG BEI Selasa menguat 0,37 persen ke posisi 3.548,65 poin dan kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) juga menguat 2,02 poin (0,33 persen) ke level 624,32.
Pengamat pasar modal Supriyadi mengatakan, hampir semua saham sektoral menguat dan mendorong indeks dalam negeri bergerak naik kendati perdagangan kurang ramai. Saham-saham seperti sektor tambang, properti, perdagangan, finansial dan infrastruktur yang menguat.
"Perdagangan saham cenderung kurang ramai karena pelaku pasar sedang wait and see (menunggu dan melihat) khususnya pelaku dari asing," ujarnya.
Ia menambahkan, pelaku asing masih menunggu kepastian Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan (BI rate). Diprediksi Bank Indonesia akan menaikkan BI rate dalam waktu dekat untuk menjaga kestabilan inflasi kedepan.
"Asing masih menunggu BI rate naik, karena diperkirakan BI rate akan naik menyusul pernyatan BI yang sedang mencari waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga," ucap dia.
Ia mengatakan, meluasnya bayang-bayang tekanan inflasi yang tinggi di bulan Januari membuat banyak investor ragu-ragu dalam menempatkan dananya di BEI.
"Investor seakan tidak memperhatikan sentimen positif kenaikan peringkat Indonesia yang diberikan oleh lembaga peringkat Internasional Mood`s," katanya.
BEI ditutup dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 2,876 miliar dengan total nilai Rp3,558 miliar dari 100.543 kali transaksi. Saham yang menguat sebanyak 117 saham, 101 saham melemah, dan 84 saham belum bergerak harganya.
Saham-saham yang mengalami penguatan antara lain saham Bank Jabar Banten (BJBR) naik Rp40 ke Rp1,200, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) naik Rp200 ke Rp7.800, Indosiar Karya Media naik Rp30 ke Rp980.
Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng menguat 2,51 poin (0,09 persen) ke level 24.153,98, Indeks Nikkei-225 naik 16,12 poin (0,15 persen) ke level 10.518,98, dan Indeks Straits Times menguat 10,95 poin (0,34 persen) ke level 3.249,58.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
