Jakarta (ANTARA News) - Minimnya sentimen positif membuat transaksi perdagangan kurang ramai sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu kembali melemah.

IHSG melemah 31,37 poin atau 0,88 persen ke posisi 3.517,27 poin dan kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) juga melemah 6,66 poin (1,1 persen) ke level 617,66.

"Selama pasar belum mendapatkan kepastian BI rate akan naik maka market masih akan tetap bergerak seperti ini," kata analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Billy Budiman di Jakarta, Rabu.

Selain itu, tambah dia, matinya sistem perdagangan transaksi di Bursa menambah sentimen negatif. Hal ini mempengaruhi mental investor, dan dapat merugikan investor.

"Matinya transaksi perdagangan ini jelas merugikan pelaku pasar, menjelang 15 menit penutupan biasanya saya bertransaski hingga Rp5 miliar," kata dia.

Ia memprediksi untuk perdagangan selanjutnya indeks akan bergerak dalam kisaran 3.500 hingga 3.850 poin.

Secara terpisah, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Wan Wei Yiong mengatakan, berhentinya sistem perdagangan efek di BEI disebabkan karena adanya `power supply` ke datafeed terputus.

"Datafeed ini digunakan untuk memperoleh informasi perdagangan secara `realtime`. Namun, kejadian hal ini tidak mempengaruhi data transaksi perdagangan pada hari ini," ujar dia.

Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng menguat 265,64 poin (1,10 persen) ke level 24.419,62, Indeks Nikkei-225 naik 38,12 poin (0,36 persen) ke level 10.557,10, dan Indeks Straits Times melemah 7,62 poin (0,23 persen) ke level 3.241,96.

Sebagai informasi, sistem perdagangan saham di BEI mengalami gangguan dan berhenti pada pukul 15.46 WIB.

(KR-ZMF/B012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011