Malang (ANTARA News) - Menteri Koperasi (Menkop) dan Usaha Kecil menengah (UKM) Syarifuddin Hasan akan mengupayakan penurunan angka penyandang kemiskinan melalui koperasi.

"Data terbaru angka kemiskinan di Indonesia mencapai 7,4 persen dan pengangguran sebesar 15 persen. Dan tahun 2014, saya akan berupaya angka kemiskinan di Tanah Air turun menjadi 5 persen dari 7,4 persen," katanya dalam acara HUT ke-33 Koperasi Wanita (Kopwan) Setia Budi Wanita (SBW) di GOR Ken Arok, Kota Malang, Jatim, Minggu.

Dalam sambutannya, dia mengatakan, peran koperasi, tak terkecuali Kopwan sangat membantu dalam upaya memberantas penyandang kemiskinan, sekaligus meminimalkan angka pengangguran di Indonesia.

Oleh karena itu, dirinya cukup bangga dengan kinerja dan perjuangan Kopwan SBW Kota Malang yang mampu memiliki modal hingga senilai Rp66 miliar. Padahal, awalnya hanya memiliki modal tidak lebih dari Rp6 miliar.

Ia mengakui, keberadaan koperasi wanita di Indonesia termasuk pengelolaannya sangat luar biasa dan harus diacungi jempol."Melihat kinerja dan perjuangan kaum perempuan di bidang koperasi ini saya jadi berkesimpulan, kalau Koperasi dikelola oleh wanita pasti akan maju pesat," ucapnya, menegaskan.

Usai memberikan sambutan, Syarifuddin menegaskan, target menekan angka penyandang kemiskinan itu akan dilakukan melalui Koperasi dan UKM. Sebagai konsekuensinya, pihaknya siap mengucurkan dana untuk kemajuan dan pengembangan UKM serta koperasi di Indonesia.

Meyinggung keberadaan koperasi dan UKM selama ini, Syarifuddin mengatakan, sangat baik, bahkan banyak yang berkembang dengan pesat dan modal awalnya juga sudah banyak yang menjadi berlipat-lipat.

Sementara itu, Ketua Kopwan SBW Kota Malang Sri Untari Bisowarno mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena pada tahun 2010, koperasi yang dipimpinnya itu telah mendapatkan kucuran dan sebesar Rp4 miliar dan sudah digunakan untuk mengembangkan SBW.

Menurut Untari yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Malang itu, kunci dari keberhasilan dan pesatnya pengembangan SBW adalah sistem koperasi yang "tanggung renteng" yang tidak dimiliki oleh anggota koperasi lainnya.

"Program dan kebijakan yang kami terapkan ini sangat membantu para anggota yang sudah mencapai hampir 6 ribu kaum perempuan ini. Apalagi, SBW juga menerapkan program jaminan kesehatan bagi anggotanya, ini yang menjadi unggulan kami dalam mengelola koperasi," ujarnya.
(E009/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011