Jakarta (ANTARA News) - Aksi jual oleh investor asing membuat saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, melemah dan indeks harga saham gabungan kembali terkoreksi tajam ditengah minimnya faktor positif dari dalam negeri.

IHSG BEI ditutup melemah 33,48 poin atau 0,99 persen ke posisi 3.346,06 poin, sedangkan indeks kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) melemah 5,02 poin atau 0,85 persen ke posisi 585,22 poin.

Dominasi jual membuat 163 saham harganya melemah, hanya 72 saham menguat, dan 75 saham harganya tidak berubah.

Minimnya insentif segar membuat tekanan jual masih kuat terutama oleh kalangan investor asing. "Perspektif teknikal menunjukkan bahwa IHSG masih overbought sehingga potensi berlanjutnya teknikal koreksi terbuka," kata seorang analis di sebuah perusahaan sekuritas di Jakarta.

"Belum ada sentimen positif yang terlihat signifikan untuk mengangkat indeks dalam negeri," ujarnya.

Nilai jual bersih investor asing tercatat mencapai Rp249,452 miliar. "Asing masih melakukan netsell pada saham unggulan, jika saham unggulan melemah merupakan faktor yang kuat membuat indeks melemah," ucapnya.

Sepanjang perdagangan hari ini, volume transaksi tercatat mencapai 2,350 miliar saham senilai Rp3,538 triliun yang dihasilkan dari 99.440 kali transaksi.

Saham-saham yang mengalami pelemahan antara lain saham Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) turun Rp110 ke Rp1,430, Tambang Batubara Bukit Asam turun Rp850 ke Rp19.700, Bank Mandiri (BMRI) turun Rp100 ke Rp5.500.

Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng melemah 18,58 poin (0,68 persen) ke level 23.789,09, Indeks Nikkei-225 naik 70,59 poin (0,69 persen) ke level 10.345,11, dan Indeks Straits Times menguat 9,75 poin (0,31 persen) ke level 3.194,35.

(KR-ZMF/S025/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011