Mimika (ANTARA) - Pelatih tim bola basket putra Jawa Tengah Xaverius Wiwid mengatakan bahwa kemenangan skuadnya atas Banten dengan skor 76-60, Minggu, telah memberikan "nyawa" untuk bertarung menuju semifinal PON XX Papua.

"Kami seperti memiliki 'nyawa' lagi untuk bertarung melawan DKI Jakarta demi semifinal," ujar Xaverius usai pertandingan versus Banten di Mimika Sport Complex, Mimika.

Menurut dia, para pemainnya sudah menampilkan performa terbaik saat menundukkan Banten.

Habib Tito Aji dan kawan-kawan disebutnya bermain bagus meski jadwal laga mereka mundur dua jam dari seharusnya karena listrik arena sempat padam.

"Hal itu membuat pertandingan hari ini terasa berat. Jadwal molor, padahal anak-anak sudah menjalani persiapan. Energi pemain habis saat pertandingan," kata Xaverius.

"Big man" Jawa Tengah, Bryan Praditya juga senang melihat penampilan dia dan rekan-rekannya saat bersua Banten.

Secara pribadi, Bryan berterima kasih kepada sang pelatih yang sudah memberikannya waktu bermain lebih lama dari sebelumnya.

"Akhirnya saya bisa memberikan kontribusi untuk Jawa Tengah. Sekarang, kami mesti fokus ke laga melawan DKI Jakarta agar lolos ke semifinal," tutur pemain yang membuat "double-double", 14 poin, 19 rebound dan dua assist ketika bertanding melawan Banten itu.

Tim bola basket putra Jawa Tengah menjaga asa untuk lolos ke semifinal PON XX Papua usai menaklukkan Banten dengan skor 76-60 pada laga Pool A di Mimika Sport Complex, Mimika, Minggu.

Hasil tersebut berarti Jawa Tengah sudah mencatatkan dua kemenangan dari tiga laga di Pool A yang membuat mereka mengoleksi lima poin.

Jateng akan dipastikan lolos ke fase empat besar andai mampu menundukkan DKI Jakarta pada laga pamungkasnya, Rabu (6/10), tetapi dengan syarat DKI Jakarta takluk terlebih dahulu dari Jawa Barat pada pertandingan Minggu (3/10) malam.


Baca juga: Jateng jaga asa ke semifinal PON Papua setelah taklukkan Banten 76-60
Baca juga: Laga bola basket tertunda dua jam karena listrik padam

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021