Labuan Bajo (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Barat Yulianus Weng menyebut tiga alat Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) akan beroperasi untuk melayani pelaku perjalanan dan masyarakat Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Yang sudah ada mesinnya itu ada tiga, yakni RS Komodo, RS Siloam, dan Klinik Omsa Medic," kata Wabup Weng di ruang kerjanya di Labuan Bajo, Senin.

Dia mengatakan persiapan kelengkapan fisik dan administrasi laboratorium di RS Komodo Labuan Bajo dan Klinik Omsa Medic Labuan Bajo telah mencapai 90 persen. Pihak rumah sakit juga masih menanti kelengkapan beberapa alat penunjang lain dan proses instalasi alat tersebut.

Jika proses instalasi telah dilakukan dan para tenaga laboratorium selesai dilatih, maka alat tersebut bisa segera digunakan untuk melayani warga di daerah super prioritas tersebut.

Baca juga: Wagub NTT: Mobil PCR percepat pemeriksaan sample swab COVID-19
Baca juga: Kemampuan tes PCR spesimen COVID-19 di NTT baru capai 684 per hari


Sementara itu, lanjut dia, persiapan RS Siloam untuk mengoperasikan alat RT-PCR tersebut telah 100 persen. Namun, pihak RS Siloam masih menanti surat izin dari Kementerian Kesehatan.

Wabup Weng pun menyebut telah meminta dinas kesehatan setempat untuk melakukan koordinasi secepatnya ke Kemenkes  agar usulan yang telah diberikan rumah sakit bisa segera ditindaklanjuti.

"Mudah-mudahan izin dalam minggu ini keluar. Jika sudah, maka bisa langsung beroperasi dengan tarif yang ditetapkan kementerian sebesar Rp525 ribu," ungkap Wabup Weng.

Dia berharap kehadiran tiga alat tersebut dapat membantu para pelaku perjalanan yang akan bepergian dan memudahkan kerja para tenaga kesehatan dalam melakukan pemeriksaan PCR di Manggarai Barat.

Baca juga: DPR usulkan pelaku perjalanan ke NTT wajib tunjukkan tes PCR
Baca juga: Polres Manggarai Barat kawal tarif baru PCR di Labuan Bajo
Baca juga: Bandara El Tari tambah fasilitas tes usap PCR calon penumpang

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021