Tanjungpinang (ANTARA) - Provinsi Kepulauan Riau baru memperoleh satu medali emas dan tiga medali perunggu pada Pekan Olahraga Nasional XX 2021 di Papua.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri Yuzet, di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan, medali emas disumbang atlet untuk cabang olahraga layar. Sedangkan medali perunggu berasal dari atlet cabang olahraga taekwondo, billiar, dan takraw.

"Hari ini atlet cabor layar masih bertanding, mudah-mudahan mendapatkan emas," kata Yuzet.

Yuzet menyatakan target perolehan medali emas pada PON XX di Papua tampaknya tidak tercapai. Tiga dari empat cabang olahraga  andalan Kepri yakni layar, billiar dan takraw tidak mencapai target perolehan medali emas. Satu cabang andalan lainnya yakni tinju.

Baca juga: Atlet layar putra Kepri sumbang satu emas dan satu perak

Pada PON tahun 2016 di Jawa Barat, atlet layar berhasil menyumbangkan 5 medali emas untuk Kepri.

"Pada PON tahun 2016, Kepri mendapatkan 9 medali emas, tetapi PON kali ini sepertinya turun. Tetapi saya belum bisa memprediksi penurunan jumlah medali emas yang diperoleh, karena pertandingan masih berlangsung sampai beberapa hari lagi," kata Yuzet.

Yuzet beralasan penurunan jumlah medali emas yang diperoleh Kepri disebabkan atlet yang bertanding hanya 56 orang. Jumlah cabang olahraga yang diikuti oleh atlet asal Kepri hanya 16 dari 45 cabang yang dipertandingkan di empat daerah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.

"Sebelum ikut PON 'kan para atlet harus lulus di Pra PON. Hasil dari Pra PON hanya 56 orang yang dapat lanjut ke PON," ujarnya.

Yuzet menyerukan atlet asal Kepri tetap semangat dalam bertanding. Ia optimistis atlet Kepri akan menyumbangkan beberapa medali emas lagi untuk Kepri hingga pertengahan Oktober 2021.

"Jangan melihat kekalahan atlet-atlet sebelumnya, tetapi lihat ke depan. Berikan yang terbaik untuk Kepri. Harus optimistis menang," ucapnya.

Baca juga: Layar masih jadi andalan Kepri mendulang emas di PON Papua
Baca juga: Gubernur Kepri janjikan bonus Rp350 juta bagi peraih emas PON Papua

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021