Makassar (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Makassar meminta perayaan penutupan tahun baru Imlek atau Cap Go Meh bisa dibuat lebih meriah, meskipun perayaan tahun ini tidak disertai pawai Cap Go Meh.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, Rusmayani Majid di Makassar, Sabtu, berharap kepanitian Imlek tetap mengupayakan puncak perayaan Imlek pada 17 Februari tetap memberikan kesan menarik bagi wisatawan maupun masyarakat di daerah ini.

"Meskipun tanpa arak-arakan Cap Go Meh, kami berharap ada sesuatu yang baru ditampilkan penitia Imlek untuk menarik kunjungan wisatawan. Arak-arakan Cap Go Meh yang selama ini menjadi andalan pariwisata Makassar tidak usah dipaksakan, kalau memang tidak bisa,` ucap dia.

Dia berharap, perayaan Cap Go Meh yang telah masuk dalam agenda tahunan pariwisata kota Makassar masih bisa menjadi andalan dalam program tahun kunjungan Makassar (Visit Makassar Year-VMY) 2011, sehingga target tahun kunjungan wisata bisa tercapai hingga 31 Desember 2011.

Ketua Panitia Perayaan Imlek, Roy Ruslim dalam kesempatan itu menjamin perayaan Cap Go Meh tetap akan dibuat semeriah mungkin dengan menutup sepanjang jalan Sulawesi untuk menggelar pesta rakyat yang akan menyajikan pertunjukan-pertunjukan menarik bagi wisatawan maupun warga masyarakat.

"Acaranya akan sama dengan tahun lalu, bedanya hanya tahun ini tidak ada arak-arakan dewa," ungkap

Dia mengaku, dewa-dewa di klenteng-klenteng besar di Makasser seperti Xian Ma, Kwan Kong dan beberapa klenteng besar lainnya tidak mau keluar sehingga pihak penyelenggara meyakini arak-arakan dewa dalam perayaan Cap Go Meh tidak bisa digelar tahun ini.

"Kami telah melakukan upacara Papoi untuk menanyakan kesediaan dewa. Namun tidak ada satu pun dewa yang bersedia keluar. Memang berbeda dengan tahun sebelumnya, semua dewa-dewa kami setuju, baru tahun ini saja semua dewa tidak ada yang setuju mau keluar," keluh dia.(*)
(T.KR-HK/S016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011