London (ANTARA News/AFP) - Euro stabil terhadap dolar Amerika Serikat dalam perdagangan Rabu di London, setelah mencapai dekat tertinggi tiga bulan dalam transaksi di Asia karena meningkatnya pengambilan risiko oleh para pedagang.

Pedagang bersiap-siap untuk kebijakan moneter terbaru Kamis dari Bank Sentral Eropa.

Dalam transaksi siang di London, unit bersama zona euro merosot ke 1,3824 dolar dari 1,3831 dolar di New York pada akhir Selasa. Euro telah mencapai 1,3862 dolar di perdagangan Asia -- tingkat tertinggi sejak 9 November.

Terhadap mata uang Jepang, dolar naik menjadi 81,40 yen dari 81,33 yen pada Selasa.

Euro telah menguat dalam jam perdagangan Asia sebelumnya karena data manufaktur AS yang cukup kuat mendorong pengambilan risiko, kata para dealer.

Berkembang pesat spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa mungkin mengadopsi sikap hawkish terhadap tekanan inflasi yang meningkat pada pertemuan dewan pada Kamis juga mendorong mata uang tunggal, mereka menambahkan.

Sebaliknya, Federal Reserve tetap prihatin mengenai lambatnya pemulihan di Amerika Serikat.

"Dolar sedang dijual karena investor mencari aset berisiko," kata

Hideaki Inoue, seorang analis di Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corp.

"The Fed mengatakan akan menjaga kebijakan moneter longgar dan pasar memperkirakan dampak dari kerusuhan politik di Mesir akan terbatas."

Dia mengatakan serangkaian laporan ekonomi AS, khususnya data yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management, adalah kuat dan mengindikasikan manufaktur di Amerika Serikat mempercepat.

Institute for Supply Management Selasa mengatakan indeks pembelian manajer naik ke level tertinggi sejak 2004. Lompatan ini jauh lebih kuat daripadaa yang diantisipasi dan menandai ekspansi 18 bulan berturut-turut.

Bank Sentral Eropa sementara kemungkinan meningkatkan retorika anti-inflasi ketika dewan yang mengaturnya bertemu pada Kamis, tetapi menahan diri dari langkah konkret karena sinyal beragam di ekonomi zona euro.

Tingkat bunga utama ECB mungkin akan muncul dari pertemuan tidak berubah pada 1,0 persen, level itu jatuh pada Mei 2009, kata ekonom.

Bank-bank sentral utama telah mempertahankan suku bunga kredit yang sangat rendah untuk menjaga kredit mengalir ke perekonomian yang lebih luas, tetapi sekarang menghadapi kenaikan tajam dalam inflasi yang dapat memaksa memikirkan kembali dalam beberapa bulan mendatang.

Inflasi zona euro melesat naik menjadi 2,4 persen pada Januari, Uni Eropa memperingatkan Senin, sebuah peristiwa yang diantisipasi oleh para pembuat kebijakan ECB yang tetap merasa kenaikan harga akan moderat menjelang akhir 2011. Sasaran inflasi mereka tepat di bawah 2,0 persen.

Di London pada Rabu, euro berpindah tangan pada 1,3824 dolar terhadap 1,3831 dolar di New York akhir Selasa, di 112,53 yen (112,47), 0,8527 pound (0,8562) dan 1,2921 franc Swiss (1,2937).

Dolar berada pada 81,40 yen (81,33) dan 0,9347 franc Swiss (0,9352).

Pound berada pada 1,6209 dolar (1,6146).

Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 1.337,07 per troy ons dari 1.331,50 dolar pada akhir Selasa.(*)
(Uu.A026/M012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011