Kendari (ANTARA News) - Hari libur Imlek di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), pusat-pusat pertokon yang menjual berbagai produk bahan bangunan, pakaian dan barang campuran umumnya tutup.

Pantauan di Kendari, Kamis, di kawasan Kota Lama yang merupakan pusat penjualan dan perdagangan perhiasan emas semuanya tutup, kecuali ada beberapa toko dan kios milik warga bukan keturunan tetap saja buka.

Aktivitas kendaraan lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Kota Kendari, tampak sedikit sepi dibanding dengan hari sebelumnya.

Namun demikian, aktivitas perdagangan di beberapa pasar induk di Kota Kendari seperti Pasar Mandonga, Wuawua dan Pasar Kota Lama tetap diramaikan dengan pedagang yang tidak merayakan Imlek.

Begitu pula di beberapa pasar tradisional seperti kawasan pasar Andonohu, Baruga dan Pasar Tradisional Ranomeete yang berbatasan dengan Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan juga tetap ramai seperti biasanya.

Di tahun baru Imlek 2562, stok kebutuhan bahan pokok masih tergolong aman dan harga masih cenderung stabil baik produk lokal seperti beras, sayuran, ikan, daging maupun produk dari luar.

"Stok sembako aman walaupun aktivitas perdagangan tutup untuk dua hari Imlek," kata Kabag Humas dan Infokom Kota Kendari, Trikora Irianto.

Menurut Trikora, ketersediaan sembako dan kebutuhan lain cukup banyak, sehingga warga tidak perlu ragu akan terjadi kelangkaan.

Apalagi jumlah warga yang menganut Agama Budha, khususnaya yang merayakan hari raya Imlek di Kota Kendari jumlahnya hanya sedikit, dibanding dengan penduduk asli yang mayoritas muslim dan sebagain lainnya Nasrani.

Pada Rabu (2/2) malam, dua vihara yang merupakan pusat kegiatan ibadah bagi umat Budha seperti di Kemaraya dan vihara Kendari Beach, warga berdoa bersama menyambut malam Tahun Imlek hingga tengah malam. (A056/M019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011