Jayapura (ANTARA) - Pelatih tim hoki lapangan Papua Matheus Kbarek mengaku ubah strategi serangan anak-anak asuhannya menjadi empat pemain penyerang guna menusuk jantung pertahanan tim Kalimantan Timur pada final hoki lapangan putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Tim putra Papua menang 2-1 atas tim Kaltim pada laga final yang berlangsung di Stadion Hockey Outdoor, Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Selasa.

"Kami sudah tertinggal pada kuarter pertama dan kedua. Kami ubah pola permainan pada kuarter ketiga untuk mengejar ketinggalah. Kami bersyukur strategi itu menghasilkan dua gol pada kuarter keempat," kata Matheus.

Baca juga: Tim hoki putra Kaltim raih tiket final untuk hadapi tuan rumah

Tim Kaltim, menurut Matheus, punya materi pemain tengah yang bagus sehingga sulit dijebol oleh penyerang tuan rumah dengan pola 3-2-3-2.

"Kami ubah lagi pola serangan dengan empat pemain, yaitu dua penyerang dan dua pemain sayap dengan posisi agak ke belakang. Kami menusuk dengan serangan balik dan menghasilkan 'shot corner'," katanya.

Kemenangan tim putra hoki lapangan Papua itu sekaligus membalas kekalahan tim putri Papua atas tim putri Kaltim pada laga final sebelumnya yang juga digelar di Stadion Hockey Outdoor Doyo Baru.

Tim putri Papua kalah 0-2 dari tim putri Kaltim pada laga final hoki lapangan PON XX Papua.

"Karena tim putri sudah kecewa dan menangis, saya bilang ke pemain (putra), 'ayo balas kekalahan putri'," katanya tentang target tim tuan rumah untuk memetik dua medali emas pada hoki lapangan.

Matheus menambahkan apresiasi masyarakat Papua terhadap pertandingan cabang hoki luar biasa. "Kami senang, tim kami bisa mempersembahkan emas kepada masyarakat Papua, terutama yang menonton langsung di sini," katanya.

Baca juga: Kaltim petik emas hoki lapangan putri dari penalti di PON Papua
Baca juga: Hoki Jakarta harapkan arena latihan ruangan setelah PON Papua

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021