Malang (ANTARA News) - Partai final pertandingan futsal memperebutkan piala bergilir SIWO PWI Malang Raya yang mempertemukan tim futsal wartawan pos kriminal Polres kabupaten dan wartawan pos olahraga, Sabtu, diwarnai aksi mogok bermain.

Pertandingan futsal antarwartawan yang bertugas di wilayah Malang Raya dalam rangkaian memperingati Hari Pers Nasional (HPN) itu akhirnya dihentikan setelah salah satu pemain dari tim wartawan pos olahraga, Dendy dan pemain dari pos kriminal Polres Malang, Arga, diganjar kartu merah.

Keduanya diganjar kartu merah karena terlibat perkelahian di dalam lapangan. Keributan dipicu oleh salah satu pemain dari pos kriminal, Arga tersikut oleh Dendy dan pemain lainnya juga ikut-ikutan beradu mulut, sehingga wasit menghentikan pertandingan.

Setelah dihentikan dalam kondisi skor 0-0, para pemain dari pos kriminal Polres Malang mogok bermain dan tidak mau melanjutkan pertandingan, sehingga dinyatakan kalah WO. Dan wartawan pos olahraga dinyatakan sebagai pemenang.

"Seharusnya kejadian seperti ini tidak perlu terjadi kalau teman-teman bisa bermain dengan `enjoy` dan anggap saja sebagai `refreshing`, namun tetap semangat, sportif dan bermain dengan `fair`," tegas Ketua Panitia pertandingan futsal antarwartawan se-Malang Raya, Cahyono.

Tim wartawan pos kriminal Polres Malang melaju ke babak final setelah di semi final mengalahkan tim dari wartawan pos Kota Malang dengan skor telak 7-1. Sedangkan tim wartawan pos olahraga mengalahkan tim wartawan dari pos Pemkot Batu dengan skor 5-1 di semifinal.

Juara pertama dalam pertandingan yang digelar di lapangan futsal Machung di kawasan Dieng itu adalah wartawan pos olahraga (menang WO), juara kedua wartawan pos kriminal Polres Malang dan juara ketiga wartawan pos Pemkot Malang.

Pemenang pertama berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp2 juta dan piala bergilir SIWO PWI Malang Raya, pemenang kedua mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp1,250 juta dan juara ketiga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp750 ribu.

Wakil Ketua PWI Malang Raya Lahar Rusandi mengusulkan agar ke depan, tim futsal dari kalangan wartawan perempuan juga ikut ambil bagian agar peringatan HPN di daerah itu lebih "berwarna".(*)

(T.E009/T009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011