Tanjungpinang (ANTARA News) - Bangkai pesawat terbang Cassa 212-100 PT Sabang Merauke Raya Air Charter yang jatuh di hutan Kampung Kampe, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, menjadi tontonan warga setempat, Senin.

Ratusan warga dari pagi hingga petang silih berganti datang menyaksikan secara langsung, bahkan memasuki lokasi yang sudah diberi garis polisi untuk hanya sekedar memegang bangkai pesawat yang jatuh pada pukul 13.45 WIB, Sabtu (12/2).

"Kami penasaran, walaupun sudah menyaksikan melalui siaran telivisi dan membaca media cetak mengenai kecelakaan pesawat SMAC," ujar salah seorang pengunjung dari Tannjung Uban, Hasibuan di lokasi tumpukan bangkai pesawat.

Hasibuan yang datang dengan istri, anak, menantu dan tiga orang cucunya mengatakan, keinginan mereka untuk menyaksikan secara langsung juga dilatar belakangi karena salah seorang keluarganya juga bekerja sebagai teknisi pesawat SMAC.

"Pertama mendengar kabar kamai terkejut, karena yang dilaporkan menjadi korban mempunyai nama belakang Nasution, keluarga kami yang menjadi teknisi pesawat SMAC juga Nasution nama belakangnya, namun bukan di pesawat ini," tuturnya.

Sebagian besar pengunjung tidak peduli dengan garis polisi yang sudah terpasang melingkari bangkai pesawat naas tersebut, mereka masuk melihat secara dekat, bahkan memegangnya.

Bupati Bintan, Ansar Ahmad beserta salah seorang anggota DPR RI juga menyempatkan diri melihat langsung bangkai pesawat SMAC yang menewaskan lima orang awak tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011