Manama (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Dua demonstran asal Bahrain tewas akibat bentrokan dengan polisi di negara kecil kawasan Teluk itu, lapor Al Arabiya, Selasa.

Kementerian Dalam Negeri Bahrain sebelumnya mengatakan bahwa seorang pengunjuk rasa tewas karena cedera akibat bentrok polisi melawan sekelompok kecil pemuda di desa Diya, di sebelah timur ibu kota Manama.

Pernyataan itu mengatakan bahwa kementerian akan melaksanakan penyelidikan atas kematiannya.

Menteri Dalam Negeri, Sheikh Rashid bin Abdullah Al Khalifa menyatakan "belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang tewas akibat cedera saat kejadian di Diya".

Saluran televisi Al Jazeera di Doha yang mengutip saksi mata mengatakan bentrokan sengit terjadi antara para pengunjukrasa dan polisi di dua desa, Darraz dan Sanabis, Manama barat yang mayoritas penduduknya Syiah.

Laporan televisi itu menyebutkan bahwa polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Setidaknya 14 orang mengalami cedera dalam bentrokan antara polisi dan demonstran Senin yang disebut oposisi  "Hari Kemarahan" yang terinspirasi unjuk rasa pemuda Tunisia dan Mesir yang memaksa presiden mereka untuk mengundurkan diri.

Bahrain yang merupakan markas dari Armada Angkatan Laut Amerika Serikat Kelima tegang setelah para pemuda yang mengenal teknologi melalui situs jejaring sosial seperti Facebook mengadakan unjuk rasa mendesak reformasi politik dan ekonomi.

Bahrain telah mulai menyelenggarakan sejumlah upaya seperti memberikan pengeluaran sosial yang lebih tinggi dan Raja Bahrain pada Jumat menyerahkan uang sejumlah seribu dinar atau setara dengan 2.700 dolar AS bagi setiap keluarga di Bahrain.(*)

KR-BPY/M016

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011