kami belum bisa memberikan jaminan apakah kondisi listrik dapat tertangani secara maksimal saat Kunker Wapres bersama rombongan berada di Mamuju
Mamuju (ANTARA News) - PLN Cabang Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat,  khawatir listrik padam saat kunjungan kerja Wakil Presiden  Boediono pada 19 Februari 2011.

"Saat ini kondisi listrik wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara  mengalami banyak gangguan. Makanya, kami belum bisa memberikan jaminan apakah kondisi listrik dapat tertangani secara maksimal saat Kunker Wapres bersama rombongan berada di Mamuju," kata Kepala PLN Mamuju, I Nyoman Sueca di Mamuju, Rabu.

Menurut dia, PLN belum bisa memberikan garansi listrik akan maksimal saat kunker Wapres namun pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya agar kekhawatiran itu tidak terjadi.

"Kami akan tetap berupaya agar kondisi listrik tidak terjadi pemadaman saat Wapres bersama rombongan berada di Mamuju," ungkapnya.

Ia mengatakan, saat ini listrik di wilayah Sulselbar sempat mengalami kerusakan pada sumber pembangkit listrik PLTA Bakaru di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

"Kami terus melakukan komunikasi ke PLN wilayah Sulselbar. Namun, kami masih kesulitan menghubungi teman-teman di Makassar," ucapnya.

Dia mengatakan, berdasarkan informasi sementara bahwa pemadaman yang terjadi selama lebih dua jam lebih mulai sekitar pukul 20.00 tersebut akibat sistem kelistrikan di wilayah  tersebut mengalami pemadaman meluas atau biasa dikenal dengan black out.

I Nyoman menjelaskan, pascapemadaman yang terjadi beberapa jam, pihaknya akan kembali melakukan komunikasi dengan PLN wilayah Sulselbartra yang ada di Makassar untuk memastikan kondisi listrik dalam beberapa pekan ke depan.

"Kami harus segera koordinasi ke PLN wilayah di Makassar terkait jaminan listrik ini saat Wapres berada di Mamuju," jelasnya.

Dia menambahkan, jajarannya meminta maaf kepada umat muslim yang sedang merayakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW  (15/2) terganggu akibat adanya pemadaman itu.
(KR-ACO/F003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011