Pekanbaru (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengeluarkan enam butir rekomendasi yang akan diserahkan kepada Menteri Perhubungan terkait insiden tergelincirnya dua pesawat Lion Air di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru.

"Surat rekomendasi baru saja saya tandatangani dan akan diserahkan kepada Menteri Perhubungan besok (Kamis)," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Rabu.

Ia menjelaskan surat rekomendasi tersebut akan mengkritisi kinerja tiga instansi yang dinilai harus bertanggung jawab akibat insiden tersebut. Namun, Tatang mengaku belum bersedia membeberkan ketiga instansi yang dimaksud tersebut. Inti dari surat rekomendasi adalah agar tiga instansi terkait dapat memperbaiki kinerja supaya kecelakaan serupa tak terulang kembali.

"Biar menteri yang mengumumkan siapa saja tiga instansi itu," ujarnya.

Dua pesawat jenis Boeing 737 900 ER milik Lion Air tergelincir di Bandara Pekanbaru dalam dua hari berturut-turut. Insiden pertama yaitu pesawat dengan kode penerbangan JT 392 dari Jakarta pada Senin (14/2) yang dipiloti oleh Hambauran Andriansyah.

Sehari setelahnya, pesawat Lion Air JT 295 dari Medan yang dipiloti oleh Andreas Yudo kembali tergelincir hingga ke luar batas landasan pacu. Kedua pesawat tergelincir saat mencoba mendarat dalam kondisi cuaca hujan deras disertai angin kencang.

Menurut Tatang, tim KNKT sudah berada di Pekanbaru dan mencari fakta penyebab insiden beruntun Lion Air. Penyelidikan meliputi seluruh sistem penerbangan diantaranya kondisi fisik landasan pacu dan fasilitas Bandara SSK II, kondisi pesawat hingga meminta keterangan dua pilot Lion Air.

Namun, ia mengatakan bahwa KNKT tidak pernah merekomendasikan agar Kementerian Perhubungan melarang pesawat jenis Boeing 737 900 ER mendarat lagi di Bandara SSK II akibat insiden tersebut.

"Kami tak pernah merekomendasikan untuk melarang pesawat mendarat. Itu hanya gosip jalanan," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau Ruslaini Rahman membantah kondisi infrastruktur yang buruk salah satu sebab insiden beruntun Lion Air. Menurut dia, panjang landas pacu Bandara SSK II mencapai 2,24 km dan layak untuk mendarat pesawat jenis Boeing 737-900.

Bahkan, ia mengatakan, pemerintah kini mengupayakan agar panjang landasan pacu ditambah hingga 2,6 km dan kini sedang dalam proses pembebasan lahan.

"Kecelakaan bisa terjadi kapan saja jadi kita tunggu saja hasil investigasi KNKT," ujarnya.

(F012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011